Perspektif

1 Sya’ban 1444 H: Tanggal 21 atau 22 Februari 2023?

2 Mins read

Saat ini, kita umat Islam berada di hari-hari akhir bulan Rajab 1444. Artinya, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Sya’ban.

Kapan kita akan mengawali bulan Sya’ban 1444 H? Tulisan singkat berikut mencoba menjelaskannya berdasarkan Kalender Hijriyah Muhammadiyah dan Kalender Hijriyah Indonesia.

1 Sya’ban 1444 Berdasarkan Kalender Hijriyah Muhammadiyah

Kalender Hijriyah Muhammadiyah (KHM) adalah kalender hijriyah yang dikeluarkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. KHM dibuat menggunakan pedoman hisab hakiki wujudul hilal. Hisab jenis ini memiliki 3 kriteria: pertama, telah terjadi ijtima’; kedua, ijtima’terjadi sebelum matahari terbenam; ketiga, pada saat Matahari terbenam, piringan atas Bulan berada di atas ufuk (hilal sudah wujud). Manakala ketiga kriteria tersebut semuanya pada hari ke-29, maka sejak waktu maghrib, negeri tersebut sudah masuk bulan baru.

Bila kita membuka Kalender Hijriyah Muhammadiyah (KHM) 1444, kita akan memperoleh informasi bahwa ijtima’ terjadi pada hari Senin Pahing tanggal 20 Februari 2023 pukul 14.08.20 WIB. Tinggi bulan di Yogyakarta saat terbenam Matahari di hari dan tanggal tersebut adalah+02° 52′ 01″ (hilal sudah wujud). Dengan demikian, awal bulan Sya’ban 1444 adalah hari Selasa Pon tanggal 21 Februari 2023.

1 Sya’ban 1444 Berdasarkan Kalender Hijriyah Indonesia

Kalender Hijriah Indonesia (KHI) adalah kalender hijriah yang dibuat oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia. KHI disusun menggunakan metode hisab imkanur rukyat. Terdapat 3 kriteria yang digunakan: pertama, tinggi hilal di atas ufuk minimal 3°; kedua, sudut elongasi minimal 6°; ketiga, umur bulan sejak ijtimak minimal 4 jam.

Jika kita membuka KHI, kita memperoleh informasi bahwa ijtima’ bulan Rajab 1444 terjadi pada hari Senin tanggal 20 Februari 2023. Tinggi hilal saat Matahari terbenam di Banda Aceh ialah 2° 18.87′, sudut elongasi 4° 33.93′, dan umur bulan sejak ijtimak adalah 0.16%. Ketiga kriteria hisab imkanur rukyat tidak terpenuhi, sehingga bilangan hari bulan Rajab 1444 digenapkan menjadi 30 hari (Selasa 21 Februari 2023 ialah hari ke-30 bulan Rajab 1444). Dengan demikian, 1 Sya’ban 1444 berdasarkan KHI adalah hari Rabu tanggal 22 Februari 2023.

Baca Juga  We believe Apple will announce the iPhone 11 on this day

Puasa Bidh Bulan Sya’ban 1444

Karena awal Sya’ban 1444 antara KHM dan KHI berbeda, maka umat Islam di Indonesia yang akan menunaikan puasa bidh bulan Sya’ban 1444 hendaklah memilih pedoman kalender yang diyakini/dimantapi.

Bagi yang menggunakan KHM sebagai pedoman, maka puasa bidh bulan Sya’ban 1444 adalah hari Ahad-Selasa tanggal 5-7 Maret 2023.

Bagi yang menggunakan KHI sebagai pedoman, maka puasa bidh bulan Sya’ban 1444 adalah hari Senin-Rabu tanggal 6-8 Maret 2023.

Saling Menghormati dalam Perbedaan

Perbedaan awal bulan Sya’ban 1444 perlu disikapi secara cerdas, arif, dan bijaksana. Perbedaan awal bulan Hijriyah bukanlah hal baru dalam perjalanan kalender hijriyah di Indonesia.

Kita umat Islam Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam saling menghormati perbedaan. Termasuk di dalamnya adalah penghormatan terhadap perbedaan awal bulan Hijriyah.

Oleh karenanya, perbedaan awal bulan Sya’ban 1444 tidak perlu “digoreng” ke arah negatif. Sebaliknya, mari kita jadikan keragaman ini untuk mendewasakan diri kita dalam beragama.

Wa Allah a’lamu bi al-shawab

Editor: Soleh

Avatar
35 posts

About author
Staf Pengajar UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Sains dan Teknologi. Santri Pondok Pesantren Islam al-Mukmin Ngruki Tahun 1991-1997.
Articles
Related posts
Perspektif

Kejumudan Beragama: Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

3 Mins read
Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU), adalah salah satu warisan berharga dalam khazanah keilmuan Islam di Indonesia. Forum ini…
Perspektif

Menjadi Guru Hebat!

3 Mins read
Peringatan Hari Guru Nasional (25 November) tahun ini mengangkat tema, “Guru Hebat, Indonesia Kuat”. Tema ini menarik untuk dielaborasi lebih jauh mengingat…
Perspektif

Mengapa Masih Ada Praktik Beragama yang Intoleran?

3 Mins read
Dalam masyarakat yang religius, kesalihan ritual sering dianggap sebagai indikator utama dari keimanan seseorang. Aktivitas ibadah seperti salat, puasa, dan zikir menjadi…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds