IslamBerkemajuan.id, Yogyakarta – The 1st International Forum Dakwah and Islamic Education : Challenges, Consept, and Policy digelar dalam rangkaian Milad seabad1 Abad Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Agenda ini diselenggarakan di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta pada Jumat pagi hingga sore (7/12).
Perwakilan dari 9 negara sahabat hadir pada forum ini yaitu dari Malaysia, Thailand, Laos, Kamboja, Jepang, Taiwan, India, Turki, dan Inggris. Perwakilan antarnegara tersebut berasal dari Foundation of Education and Human Resources Develoment Thailand, Moslem Foudation Camboja, Moslem Foudation Laos, Islamic Center of Japan dan Moslem Student Association of Japan, Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM), Mosque Care Malaysia, Briget Bakti Malaysia, Science Girl School Malaysia, Naaim Lil Banaat Malaysia, International Islamic School of Malaysia (IISM), Fatih Sultan Mehmed International School Turkey, The Mosque and Imams National.Advisory Board (MINAB) Enited Kingdom, serta Private School Association of Khasmir India
Dalam forum, Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menyampaikan sambutan dengan menggunakan bahasa Inggris dan Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta menyampaikan sambutan menggunakan bahasa Indonesia. Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti memberikan Keynote Speech menggunakan bahasa Inggris selama satu jam.
Dalam sambutannya, Agustyani Ernawati, Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menyampaikan, “Kita sebagai umat Islam harus mulai menyiapkan metode dakwah, karena zaman sekarang, dakwah tidak hanya dalam negeri saja, melainkan sampai ke kancah internasional.”
Senada dengan Ernawati, Direktur Madrasah Mu’allimin Aly Aulia menjelaskan bahwa dakwah dan pendidikan merupakan dua mata uang yang tak terpisahkan. Berbagai isu dalam hal dakwah dan pendidikan yang sangat membutuhkan perhatian, khususnya terkait konsep dan penanganan kebijakan yang terstruktur dan masif. “Dakwah dan pendidikan sejatinya harus disertai dengan pengamalan dalam praksis, seperti halnya spirit KHA. Dahlan ketika mengajari murid-muridnya tentang Surat Al-Ma’un. Maka dari itu tidak salah jika Muhammadiyah mampu mendirikan Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimaat agar berkontribusi dalam mewarnai kertas Pendidikan Indonesia,” tandas Aly.
Agenda inti dari forum berisikan panel speech and discussion yang memberikan kesempatan bagi perwakilan setiap negara berbagi pengalaman dan berdiskusi tentang keadaan pendidikan di masing-masing negara. Di akhir acara, forum ini menghasilkan recommendation and agreement yang menghasilkan International Forum and Education, sekaligus menyepakati forum selanjutnya untuk dihelat di Kashmir, India pada Oktober 2019 mendatang. (nabhan)