IBTimes.ID — Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) terhitung telah lebih dari setahun menggandeng layanan uang elektronik dengan pengguna terbanyak di Indonesia, GoPay, bagian dari ekosistem Gojek. Kolaborasi Lazismu dan GoPay ini memudahkan masyarakat Indonesia menunaikan zakat, infaq dan sedekah secara digital guna mempercepat penyaluran bantuan ke para mustahik di tengah kondisi pandemi. Hal ini dituturkan dalam Diskusi daring “Zakat Digital: Solusi Alternatif Bantu Indonesia di Masa Pandemi” pada Jumat (15/5/2020) melalui platform Zoom.
Dalam diskusi tersebut, hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Hilman Latief, serta Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata. Pembahasan mengarah pada peran zakat digital terutama dalam masa pandemi.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mendukung pemanfaatan zakat digital. “Saatnya di tengah pandemi, mereka yang punya kewajiban berzakat atau mereka yang punya peluang berinfaq bersedekah, memberikan apa yang kita miliki untuk orang lain, tanpa sekat tanpa dimensi keagamaan dan apapun, di saat seperti ini saya yakin zakat, infak dan sedekah kita akan sangat besar pahalanya dan nilai untuk menghadirkan altruisme bagi orang lain,” tutur Haedar.
Haedar pun mengajak mayarakat untuk terus berzakat dan berinfak. “Mari kita berzakat, berinfak, dan bersedekah. Kami Muhammadiyah, GoPay, dan semua institusi yang bekerjasama untuk membuka ruang yang seluas-luasnya untuk mereka yang berpunya untuk semakin mengoptimalkan zakat, infaq dan sedekah di saat kritis dan musibah seperti ini agar kita bisa berbagi kebajikan berlipat-lipat, apalagi di bulan Ramadan,” lanjut Haedar.
Lazismu dan GoPay dalam Zakat Digital
Melanjutkan Haedar, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Hilman Latief menjelaskan tentang potensi zakat di tahun ini. “Setiap tahun penerimaan zakat di Indonesia selalu naik persentasenya, namun jumlah yang terhimpun masih jauh daripada jumlah potensi zakat,” ujar Hilman
Tahun ini, semua orang dan bidang terdampak, padahal mereka berpotensi sebagai muzakki. Orang-orang yang biasanya berzakat baik melalui atau tidak melalui LAZ. Karenanya fasilitas digital membantu dalam masa-masa sulit ini. “(Fasilitas zakat) digital sangat membantu seluruh LAZ dalam memfasilitasi interaksi antara lembaga amil dengan musakihnya dengan mustahiknya baik secara individual maupun lembaga,” tandas Hilman.
Sementara itu Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata menjelaskan, “Secara umum, dari GoPay sendiri melihat transaksi masyarakat beralih ke ranah digital selama masa pandemi ini. Belanja, makan minum, bayar tagihan, semuanya digital. Termasuk beribadah juga digital,” kata Budi
“Kami melihat tren positif penggunaan sedekah digital oleh masyarakat menggunakan GoPay. Transaksi GoZakat sendiri mengalami naik 2x lipat sejak masa pandemi. Kami pikir ini adalah bukti nyata bahwa masyarakat Indonesia sangat menghayati pentingnya donasi untuk membantu sesama di saat-saat sulit seperti ini,” lanjut Budi.
Pengguna GoPay yang ingin membayar zakat cukup membuka fitur GoBills yang terdapat di aplikasi Gojek, pilih menu Zakat dan masukkan jumlah yang ingin dibayarkan. Selain membayarkan zakat kepada Lazismu, melalui fitur ini umat juga dapat membayarkan zakat ke beragam lembaga amil zakat.
Saat ini GoPay telah bekerja sama dengan 400 lembaga nirlaba dan rumah ibadah di 21 provinsi dan 41 kota di seluruh Indonesia sebagai pembayaran donasi non-tunai. Kolaborasi Lazismu dan GoPay dalam zakat digital pun dipastikan terus meningkat seiring pandemi yang mengharuskan aktivitas dilakukan dari jarak jauh.
Reporter: Elsa
Editor: Nabhan