Diet seolah menjadi kebutuhan primer sebagian manusia di zaman ini. Bermacam cara dan metodenya pun bermunculan di mana-mana, baik secara online maupun offline. Para pemburu diet berlomba-lomba untuk mengikuti berbagai macam program diet, baik dari segi makanan maupun olahraga. Pengertian diet menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “diet adalah aturan makanan khusus untuk kesehatan dan sebagainya (biasanya atas petunjuk dokter).”
Pada dasarnya diet sudah ada sejak zaman dahulu, walaupun istilah dan penyebutannya berbeda, akan tetapi tujuannya sama seperti yang telah diajarkan serta diperingatkan oleh Rasulullah. Jika kita mengikuti anjuran dan tuntunan Rasulullah, maka secara otomatis kita telah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika “diet” semakin menjadi kebutuhan penting manusia di zaman ini, maka sebenarnya mereka telah mengikuti anjuran Rasulullah.Meski berbeda penyebutan dan istilah namun tujuannya sama agar tubuh menjadi seimbang, dan katabolisme dapat bekerja sebagaimana mestinya. Selain itu, agar kelangsungan hidup bagi tubuh dapat berjalan secara baik tanpa menimbulkan berbagai penyakit.
Berbagai macam cara diet yang dilakoni oleh setiap orang berbeda-beda. Jenis diet tertentu belum tentu cocok untuk semua orang, karena tidak semua orang merasa nyaman. Ada orang yang tidak makan nasi, hanya mengkonsumsi buah-buahan dan sayur mayur. Ada yang diet makanan tanpa rasa dan tidak mengkonsumsi garam. Ada yang hanya mengkonsumsi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat. Ada juga dengan berolahraga, mengkonsumsi suplemen untuk menurunkan berat badan dan lain sebagainya.
Orang-orang berbondong-bondong melakukan diet, sampai ada orang yang menghabiskan biaya yang cukup banyak agar dietnya berhasil. Padahal tidak semua diet berdampak positif. Ada beberapa dampak negatif, yaitu menyebabkan kekurangan nutrisi tertentu. Berpeluang memunculkan efek samping seperti lemas, sakit kepala, sembelit, dan dehidrasi. Pada jenis diet tertentu malah mengalami peningkatan kadar kolesterol LDL jahat dan beberapa orang malah menderita ketoasidosis non-diabetik yang muncul karena penumpukan asam dalam darah, juga berpotensi mengurangi massa otot dan meningkatkan peluang kenaikan berat badan dengan cepat.
Diet ada Sejak Zaman Rasulullah
Jika kita berpikir tidak ada satu diet pun yang cocok untuk semua orang, padahal diet yang cocok untuk semua orang itu sudah ada sejak zaman Rasulullah. Diet itu sendiri sangat mudah dilakukan dan ditemui. Bahkan itu gratis, tanpa memerlukan suplemen.
Kita masih tetap bisa makan nasi, masih bisa makan makanan yang dilarang ketika kita diet dan kita masih bisa memakannya setiap hari. Diet yang bisa dijadikan pola makan sehari-hari dan membuat nyaman untuk dijalani dalam jangka panjang yaitu makan secukupnya.
Disadari maupun tidak, kita telah berperan sebagai pembunuh bagi tubuh kita dengan menghalangi dan menghambat organ tubuh dalam bekerja. Penyebabnya karena kita makan berlebihan, melebihi porsi kesanggupan kemampuan tubuh kita.
Jika dikaitkan dengan hadis Nabi, dari Shalih bin Yahya bin Al-Miqdam bin Ma ‘di Kariba dari ayahnya dari kakeknya Miqdam berkata: saya mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda: “Tidaklah anak Adam mengisi penuh suatu wadah yang lebih jelek dari perutnya, cukuplah bagi mereka itu beberapa suap makan yang dapat menegakkan punggungnya, maka seharusnya baginya sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk dirinya atau udara.” (HR. Al-Baihaqi).
Kita tidak dianjurkan untuk makan secara berlebih-lebihan. Makan beberapa suap saja untuk menegakkan tubuh kita, juga agar keseimbangan di dalam tubuh tetap terjaga dan proses katabolisme dapat bekerja secara optimal, maka seharusnya kita mengisi perut cukup dengan 1/3 makanan, 1/3 minuman, serta 1/3 untuk bernapas atau udara.
Zaman dahulu perintah ini merupakan salah satu keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, namun di zaman sekarang kita seringkali mengabaikan anjuran dari Hadis tersebut. Jika kita mengikuti anjuran Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam banyak sekali keutamaan yang terkandung di dalamnya. Maksud dari 1/3 makanan itu intinya makan secukupnya, tidak berlebihan atau kekenyangan.
***
Salah satu contoh penemuan Kalluri Suba Rao, ahli biologi molekuler (2004): “makan sedikit memungkinkan tubuh untuk lebih “berkonsentrasi” memperbaiki dirinya sendiri, sehingga kegiatan perbaikan DNA dapat berlangsung dengan baik dan membuang zat-zat toksin keluar tubuh serta regenerasi sel-sel rusak dengan sel sehat dapat berlangsung lebih optimal.”
Apabila kita makan melebihi batas kemampuan tubuh, maka tubuh akan lebih sibuk dengan kegiatan “katabolisme” dan tidak sempat memperbaiki dirinya sendiri. Itulah yang menyebabkan berbagai penyakit seperti kolesterol, diabetes, darah tinggi, dan lain-lain.
Pada tahun 2006, Christian Leeuwenburgh dari Institute of Aging Universitas Florida menemukan bahwa mengurangi porsi makan sebanyak 8% saja dapat mencegah kerusakan organ akibat penuaan. (“Porsi makan yang dimaksud adalah porsi makan sampai kenyang” yang biasa dikonsumsi orang-orang sehari-hari).
Seorang dokter berkebangsaan Arab Harits bin Kaldah berkata, “Sesungguhnya yang akan mematikan semua makhluk yang ada di daratan adalah rasa kenyang yang berlebihan dan terkumpulnya makanan dalam perut sehingga makanan itu tidak sempat dicerna. Andai saja penghuni kubur ditanya, ‘Apa yang menjadi penyebab kematianmu?’ Tentu mereka menjawab, ‘Berlebihan dalam makanan.'”
Hasan r.a. berkata, “Barang siapa yang diberi kekuatan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menjalankan ketaatan kepada-Nya, maka ia tidak makan secara berlebihan dan barang siapa yang mampu menjaga perutnya maka dia juga mampu menjaga ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Jika kita berpikir beban kerja dari proses katabolisme di zaman ini sangat menyedihkan dan memprihatinkan. Bagaimana tidak, makanan yang serba mudah diakses di mana-mana, ikut berperan dalam menghambat proses katabolisme di dalam tubuh.
Apabila dalam sehari kita makan secara berlebihan, bayangkan beban kerja dari proses katabolisme hari ini, besok dan seterusnya!?, jika makanan yang kita makan melebihi kemampuan dari proses katabolisme itu sendiri, maka yang akan terjadi adalah pekerjaan dari proses katabolisme menjadi menumpuk, mengendap dan tertimbun oleh beban kerja yang baru.
***
Mungkin inti dari diet zaman modern dan anjuran Rasulullah tujuannya adalah sama, yaitu makan secukupnya serta tidak berlebihan sehingga dapat mencegah dari berbagai penyakit, baik obesitas maupun penyakit lainnya.
Selain itu juga, memberikan kesempatan bagi tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri, sehingga proses katabolisme dapat berlangsung dengan baik dan keseimbangan di dalam tubuh tetap terjaga serta dapat berjalan secara optimal sebagaimana mestinya.
Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda, “Orang yang terdekat denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak laparnya dan orang yang berpikir dari kamu semua.”
Editor: Yahya FR