Report

Biyanto: Antisipasi Lost Generation

1 Mins read

IBTimes.ID – Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB Gresik mengadakan Supervisory Management Program #3 yang dilaksanakan pada Sabtu (23/1/21) di SMA Muhammadiyah 10 GKB.

Kegiatan yang mengusung tema Leadership Through Learning Agility ini melibatkan unsur kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator sinergi, dan koordintor bidang dari SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik, SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik, SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik, SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik, atau yang dikenal Mugeb School’s.

Prof Dr Biyanto M Ag, Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur dihadirkan sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan ini.

Dalam pemaparannya, Biyanto menjelaskan bahwa era pandemi yang melanda di berbagai negara termasuk Indonesia, meniscayakan pelayanan pendidikan lebih fleksibel dan hendaknya memiliki pemimpin yang lebih empatik dalam melayani stakeholder.

“Subjek pendidikan adalah makhluk Allah yang paling mulia dan melayani itu bernilai ibadah serta perbuatan mulia,” ungkapnya.

Guru Besar UIN Sunan Ampel ini juga menyampaikan ciri pemimpin yang melayani mencakup enam poin. Yaitu kreatif, empatik, sinergi, berbasis kebutuhan, dinamis, berkelanjutan, dan gerakan yang artinya pelayanan harus menjadi budaya semua komponen.

Karena itu, sambungnya, dalam mengantisipasi lost generation pemimpin harus mengembangkaan metode blended learning, bersinergi dengan keluarga orang tua, mengimplementasikan konsep baitiy madrasaty, merevolusi pelayanan pendidikan hingga terwujud pembelajar otonom, dan evaluasi yang terukur terhadap pembelajaran jarak jauh.

“Melayani harus menjadi gerakan untuk semua unsur di sekolah,” tambah Biyanto.

Biyanto juga menjelaskan, bahwa kepemimpinan transformatif itu harus menjadi agen perubahan (pembaruan). Pemberani, mempercayai orang lain, bertindak atas dasar sistem nilai, meningkatkan kemampuan secara terus-menerus, siap menghadapi situasi yang rumit, tidak jelas, dan tidak menentu, dan memiliki visi ke depan.

Baca Juga  Nasikh Mansukh, Peralihan Ayat Madaniyah ke Ayat Makiyyah

Selain itu lembaga Muhammadiyah begitu penting dalam pencerahan umat. Salah satu faktor penentu dari kuat lemahnya Muhammadiyah adalah karena unsur kepemimpinan. Hal ini dibuktikan dengan tetap eksisnya Muhammadiyah menjadi salah satu kekuatan bangsa.

“Selamat, sukses untuk Mugeb School’s dan apresiasi yang tinggi terhadap Muhammadiyah Cabang GKB, karena bisa membangun sekolah-sekolah yang berkeunggulan. Semoga Mugeb School menjadi kebanggaan Muhammadiyah bukan hanya di Jawa Timur tetapi di tingkat nasional,” ujar Biyanto memberikan closing statement dalam kegiatan ini.

Reporter: Yanita Intan Sariani/Yusuf

Related posts
Report

Muktamar JIMM 2023: Mendorong Pembaharuan Pemikiran, Pengetahuan, dan Gerakan Muhammadiyah

7 Mins read
IBTimes.ID – Para kader Muhammadiyah yang tergabung dalam Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) kembali menyelenggarakan sebuah agenda yang bernama Muktamar Pemikiran Islam…
Report

Haedar Nashir: Moderasi adalah Solusi Menangani Radikalisme dan Ekstremisme

1 Mins read
IBTimes.ID – Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan, bahwa pendekatan moderasi adalah solusi dalam menangani radikalisme dan ekstremisme. Hal ini…
Report

Riset: Pesantren, Politik Dinasti, dan Oligarki Kekuasaan

5 Mins read
IBTimes.ID – Oligarki kekuasaan dan politik dinasti adalah dua fenomena pemilihan kepala daerah dan pemilihan anggota legislatif secara langsung yang terjadi pasca…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *