Report

Robert Hefner: “Tanpa Muhammadiyah, Pendidikan Tak Semaju Sekarang!”

1 Mins read

IBTimes.ID – Indonesianis asal Boston University, Prof. Robert W Hefner menyebut bahwa Muhammadiyah memiliki keistimewaan bahkan pada tingkat internasional.

Menurutnya, Muhammadiyah adalah satu-satunya organisasi yang berhasil menjalankan amal sosial dan amal agama yang berdampak di dunia internasional. Selain itu, ia juga berpendapat bahwa Indonesia adalah negara yang paling berhasil mengembangkan format pendidikan Islam dengan cara modern.

“Dan organisasi yang paling berjasa terhadap pengembangan pendidikan Islam itu adalah Muhammadiyah,” ujar Hefner dalam Pengajian Ramadhan 1442 H PP Muhammadiyah, Jumat (16/4).

Dalam pandangan Hefner, latar belakang Muhammadiyah sebagai organisasi Islam modernis juga mampu bersinergi dengan organisasi Islam lainnya untuk memajukan umat. Peranan Muhammadiyah yang sedemikian penting melalui jejaring dakwah dan institusi pendidikan, telah melahirkan muslim yang punya basis keagamaan dan sekaligus mampu beradaptasi.

“Jika kita bandingkan dengan India, Pakistan, Mesir, kita akan tahu bahwa tidak ada pendidikan yang secemerlang Muhammadiyah,” imbuhnya.

Muhammadiyah, menurut Robert W Hefner, memberikan sumbangan yang paling penting untuk perkembangan sebuah kultur perguruan Islam yang baru, yaitu sekolah Muhammadiyah. Pendidikan Islam yang dinamis ini juga berhasil menciptakan sinergi positif dengan pesantren yang dikelola oleh NU.

Ia mengkritik Clifford Geertz yang mengatakan bahwa seolah-olah Indonesia memiliki kultur Hindu & Budha yang kuat sebelum abad 20.

“Muhammadiyah memberikan sumbangan yang paling penting, paling krusial untuk perkembangan kultur agama Islam dengan sebuah perguruan tinggi Islam yang baru, yaitu sekolah Muhammadiyah,” tegasnya.

Namun, ia menyadari bahwa perjuangan dan gerakan yang sedemikian masif sering tidak dihargai atau tidak disadari oleh orang lain.

Robert W Hefner juga menaruh apresiasi khusus pada kepeloporan Muhammadiyah dalam mengembangkan organisasi perempuan. Menurutnya, tidak ada organisasi perempuan di dunia ini yang secemerlang ‘Aisyiyah. Di banyak organisasi atau negara Islam lainnya, perempuan kerap terpinggirkan dan tidak mendapat peran di ranah publik.

Baca Juga  Enam Alasan Kenapa Muhammadiyah Menolak Terorisme

Kontribusi lain yang juga dinilai penting adalah proses integrasi muatan agama dan sains. “Muhammadiyah memadukan ilmu alam dan ilmu agama,” imbuhnya.

Peranan Muhammadiyah yang sejak awal terlibat dalam pendidikan dianggap sebagai langkah yang tepat. Pendidikan telah melahirkan buah yang meluas ke berbagai bidang.

Reporter: Yusuf

Avatar
1344 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Savic Ali: Muhammadiyah Lebih Menderita karena Salafi Ketimbang NU

2 Mins read
IBTimes.ID – Memasuki era reformasi, Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Lahirnya ruang keterbukaan yang melebar dan lapangan yang terbuka luas, nampaknya menjadi…
Report

Haedar Nashir: dari Sosiolog Menjadi Begawan Moderasi

2 Mins read
IBTimes.ID – Perjalanannya sebagai seorang mahasiswa S2 dan S3 Sosiologi Universitas Gadjah Mada hingga beliau menulis pidato Guru Besar Sosiologi di Universitas…
Report

Siti Ruhaini Dzuhayatin: Haedar Nashir adalah Sosok yang Moderat

1 Mins read
IBTimes.ID – Siti Ruhaini Dzuhayatin Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyebut, bahwa Haedar Nashir adalah sosok yang moderat. Hal itu terlihat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *