Report

Komaruddin Amin: Peran Strategis Ulama Perempuan dalam Kebangsaan

1 Mins read

IBTimes.ID – Komaruddin Amin, Ditjen Pendis Kemenag RI menyampaikan bahwa negara akan terus mendukung eksistensi dan gerakan ulama perempuan di Indonesia dengan maksimal.

Hal ini disampaikan dalam forum Halaqah Umum “Gerakan Ulama Perempuan Indonesia: Paradigma, Tantangan, dan Peluang Gerakan” pada Jumat di Ponpes KH Hasyim Asy’ari, Jepara, Jawa Tengah (25/11/22).

“Saat ini tercatat sebanyak 50 ribu penyuluh agama. Terdapat 33 ribu penyuluh dipegang oleh kalangan perempuan, sedangkan laki-laki hanya di angka 17 ribu. Artinya, kontribusi dan peran perempuan sangat sentral. Dan ini membuktikan dukungan negara karena penyuluh agama adalah pegawai pemerintah.” Jelas Komar.

Para penyuluh agama ditugaskan oleh negara agar mereka menjadi bagian dalam menyampaikan pesan-pesan agama kepada masyarakat luas. Mereka bisa saja disebut ulama dalam pengertian yang lebih luas dan dalam.

“Kita punya majelis taklim 100 ribu lebih di Indonesia. Majelis ini dibina dan dibimbing oleh 50 ribu penyuluh agama tadi. Kebanyakan memang diisi oleh perempuan. Pernyataan  ini sangat faktual dan terbukti di kehidupan,” ungkap Komar.

Terlihat sangat menakjubkan, namun itulah yang ada dan terjadi secara nyata dalam kehidupan sehari-hari kita. Di mana para ulama perempuan sudah banyak mengambil peran strategis dalam menyebarkan dakwah keagamaan dalam tatanan kebangsaan.

Komar juga menyampaikan, bahwa saat ini pemerintah khususnya Kemenag RI baru saja melakukan training 10 ribu penceramah agama di seluruh Indonesia. Ternyata hampir separuh dari 10 ribu pesertanya adalah perempuan.

“Fakta di atas tentu sudah bisa dibantah lagi, bahwa keterikatan perempuan dalam pergumulan pemikiran dan peran Islam di Indonesia sangat punya andil. Hal ini sekaligus menjadi karakter yang sangat kuat dan khas Islam di Indonesia,” imbuhnya.

Baca Juga  PPIM UIN Jakarta Launching Penelitian Tren Beragama di Indonesia

Bagi Komar, di samping itu Indonesia memiliki tantangan yang sangat besar, yang membutuhkan kontribusi dan partisipasi ulama perempuan. Salah satunya adalah masalah makro keluarga di Indonesia; angka perceraian yang tinggi, dari itu angka duda, janda dan anak yatim terus meningkat.

“Dalam menjawab persoalan tersebut, saya yakin KUPI sudah punya solusi dan jawabannya. Berharap kedepan KUPI tidak hanya menjulang di langit tetap juga berada di bumi. Saya yakin sekali melihat komitmen dan partipasipan dari teman-teman KUPI yang sangat luar biasa” tutup Komaruddin Amin.

(Yusuf)

Avatar
1344 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Savic Ali: Muhammadiyah Lebih Menderita karena Salafi Ketimbang NU

2 Mins read
IBTimes.ID – Memasuki era reformasi, Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Lahirnya ruang keterbukaan yang melebar dan lapangan yang terbuka luas, nampaknya menjadi…
Report

Haedar Nashir: dari Sosiolog Menjadi Begawan Moderasi

2 Mins read
IBTimes.ID – Perjalanannya sebagai seorang mahasiswa S2 dan S3 Sosiologi Universitas Gadjah Mada hingga beliau menulis pidato Guru Besar Sosiologi di Universitas…
Report

Siti Ruhaini Dzuhayatin: Haedar Nashir adalah Sosok yang Moderat

1 Mins read
IBTimes.ID – Siti Ruhaini Dzuhayatin Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyebut, bahwa Haedar Nashir adalah sosok yang moderat. Hal itu terlihat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *