Feature

Masjid Quba, Masjid yang Pertama Kali Dibangun oleh Nabi SAW

1 Mins read

Barangkali, kita menganggap bahwa masjid paling penting di dunia Islam adalah Masjidil Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjidil Aqsa di Jerusalem. Namun, tidak banyak dari kita yang memberikan perhatian kepada masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi SAW, yaitu Masjid Quba.

Pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal tahun 13 pasca kenabian, bertepatan dengan 20 September 622 M, Nabi SAW bersama Abu Bakar tiba di Quba setelah perjalanan panjang hijrah. Masyarakat Quba adalah kelompok pertama yang menyambut Nabi SAW bersama Abu Bakar.

Menurut buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, rumah Kalsum bin Hadam dari Kabilah Amir bin Auf dipilih oleh Nabi SAW untuk ditinggali. Di Quba inilah Rasulullah mendirikan masjid di atas sebidang tanah yang dibeli dari Kalsum bin Hadam. Batu pertama diletakkan oleh Nabi sendiri. Kemudian berturut-turut diletakkan oleh Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali bin Abi Talib. Selanjutnya, pembangunan masjid dikerjakan oleh sahabat Muhajirin dan Ansar sampai selesai.

Saat itu, Masjid Quba terletak sekitar 6 km di luar Madinah. Setelah Madinah mengalami perluasan, kawasan Quba masuk ke dalam Kota Madinah. Kini, Masjid Quba beralamat di Jl Al Hijrah 3493, Al Khatim, Madinah. Berada di sudut perempatan jalan tidak jauh dari jalan baru yang menghubungkan Madinah-Jeddah-Makkah. Nabi SAW memberi prioritas untuk mendatangi masjid ini dan mempunyai kebiasaan mengunjunginya setiap Sabtu.

Dalam sejarahnya, masjid ini pernah diruntuhkan dan direnovasi ulang. Renovasi terbaru dilakukan pada tahun 1986. Bangunan utama tempat salat berada di lantai dua. Di sekitarnya terdapat perpustakaan, perkantoran, dan toko. Masjid Quba memiliki tujuh pintu masuk utama dan 12 pintu masuk tambahan, serta 4 menara dan 56 kubah kecil. Halamannya terbuat dari marmer berwarna hitam, merah, dan putih. Begitu pula dengan mimbar dan mihrab.

Baca Juga  Hukum Melaksanakan Walimatus Safar bagi Calon Jamaah Haji

Jauh sebelum itu, renovasi pertama tentu adalah ketika turun perintah untuk memindah arah kiblat dari Masjidil Aqsa di Palestina ke Masjidil Haram di Makkah. Renovasi selanjutnya dilakukan oleh Khalifah Utsman. Menara pertama dibangun oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Pada tahun 435 H, masjid tersebut kembali direnovasi oleh Abu Yali al-Husaini. Ia menambah mihrab. Berbagai renovasi dan perbaikan terus dilakukan pada tahun 671 H, 733 H, 840 H, 881 H, dan 1245 H.

Kini, Masjid Quba berada di bawah kepemilikan Kerajaan Saudi dan dikelola oleh Kementerian Haji Arab Saudi. Masjid yang dapat menampung 20 ribu jamaah ini dilengkapi dengan layanan yang lengkap dan modern. Masjid juga terkoneksi dengan rumah untuk imam dan muazin serta rumah untuk tim pengamanan. Dilengkapi dengan 12 area pertokoan seluas 450 meter.

Avatar
113 posts

About author
Mahasiswa Dual Degree Universitas Islam Internasional Indonesia - University of Edinburgh
Articles
Related posts
Feature

Belajar dari Kosmopolitan Kesultanan Malaka Pertengahan Abad ke15

2 Mins read
Pada pertengahan abad ke-15, Selat Malaka muncul sebagai pusat perdagangan internasional. Malaka terletak di pantai barat Semenanjung Malaysia, dengan luas wilayah 1.657…
Feature

Jembatan Perdamaian Muslim-Yahudi di Era Krisis Timur Tengah

7 Mins read
Dalam pandangan Islam sesungguhnya terdapat jembatan perdamaian, yakni melalui dialog antar pemeluk agama bukan hal baru dan asing. Dialog antar pemeluk agama…
Feature

Kritik Keras Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi atas Tarekat

3 Mins read
Pada akhir abad ke-19 Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, seorang ulama Minangkabau dan pemimpin Muslim terpelajar, Imam Besar di Masjidil Haram, Mekah, meluncurkan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds