IBTimes.ID, Jakarta – Pada Selasa, 25 Februari 2025, PRIVASIMU, Infobank, Program Doktor Ilmu Komputer BINUS University, Erasmus Huis, Indonesia Re, Bank Mandiri, dan Asosiasi Pelindungan Data Pribadi Industri Keuangan (FINDANET), serta dukungan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Indonesia akan menyelenggarakan World Privacy Day Conference.
Konferensi ini diselenggarakan dalam rangka memperkuat ekosistem Pelindungan Data Pribadi di Indonesia dan meningkatkan budaya implementasi Pelindungan Data Pribadi, serta untuk meningkatkan kesadaran pengembangan kecerdasan artifisial (AI) yang patuh terhadap Pelindungan Data Pribadi dan menjunjung hak-hak privasi masyarakat Indonesia.
Sejak Undang-undang Nomor. 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) berlaku efektif pada 17 Oktober 2024 lalu, berbagai industri serta masyarakat, menantikan kehadiran Peraturan Pemerintah pelaksanaan UU PDP dan Lembaga Otoritas Pelindungan Data Pribadi yang berwenang untuk mengatur dan memastikan terjaganya implementasi Pelindungan Data Pribadi sebagaimana yang telah diatur pada Bab IX UU PDP. Meski demikian, sebagian besar perusahaan dan organisasi sudah banyak berinisiatif untuk mengimplementasikan Pelindungan Data Pribadi dengan berpedoman pada UU PDP, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Pelaksanaan Pelindungan Data Pribadi, serta juga merujuk pada keranga kerja yang sudah ada secara global seperti NIST Privacy Framework, ISO/IEC 27001:2022, ISO/IEC 27701:2019, dan kerangka-kerangka kerja lainnya.
Terlebih lagi dikarenakan ketentuan pidana UU PDP sudah berlaku, serta adanya beberapa putusan kasus pidana yang berkaitan dengan UU PDP. Begitu juga pada gugatan-gugatan perdata yang telah berlangsung di beberapa Pengadilan membuat implementasi UU PDP semakin giat sehingga meningkatkan kematangan pada implementasi Pelindungan Data Pribadi dan mulai terlihat kejelasan atas implementasi UU PDP di Indonesia.
Dalam World Privacy Day Conference ini, para ahli dan tokoh Pelindungan Data Pribadi di Indonesia akan menggali solusi dan praktik terbaik atas implementasi Pelindungan Data Pribadi. Serta akan mengkomparasikan UU PDP ini dengan berbagai ketentuan Pelindungan Data Pribadi lainnya secara global, terutama General Data Protection Regulation (GDPR) yang merupakan regulasi Pelindungan Data Pribadi di Uni Eropa, di mana UU PDP mengambil banyak referensi dan inspirasi dari regulasi Uni Eropa tersebut.
“Ke depan, kita ingin memperjuangkan status adequacy level protection dengan Uni Eropa,” ungkap Awaludin Founder PRIVASIMU yang juga adalah koordinator penyelenggara konferensi ini. Status adequacy level protection GDPR ini sangat prestisius dan akan memompa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Kepercayaan publik juga akan meningkat, sebagaimana terlihat dari negara-negara yang menyandang status ini seperti Kanada, Jepang, Korea Selatan, Switzerland, Selandia Baru dan beberapa negara lainnya.
Dengan pantun, “Ubur-ubur ikan lele ikan patin, kalau kita berjuang, tiadalah apa yang tidak mungkin,” Awaludin yakin Indonesia bisa menggapai status ini.
Konferensi ini akan dihadiri oleh Frederica Widyasari Dewi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Nezar Patria Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Eddy O.S. Hiariej Wakil Menteri Hukum, Komjen Pol Rachmat Wibowo Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Prof. Ford Lumban Gaol Guru Besar Binus University, Yosea Iskandar Ketua FINDANET dan banyak tokoh lainnya.
Akan hadir pula H.E. Mrs. Dominique Kühling the MFA’s Director of DAO (Asia and Oceania) of the Kingdom of the Netherlands, Marc Gerritsen Duta Besar Belanda untuk Indonesia dan perwakilan dari Uni Eropa.
Dalam konferensi ini, juga diselenggarakan launching Asosiasi Data Protection Officer (DPO) Industri Keuangan. Asosiasi ini diberi nama Financial Industry Data Protection and Privacy Network (FINDANET), sebuah perkumpulan non-profit yang terdiri dari professional dan korporasi industri keuangan yang bertujuan membangun ekosistem Pelindungan Data Pribadi pada industri keuangan di Indonesia.
Sebanyak 200 audience akan hadir pada acara ini. Beberapa perusahaan yang merupakan industry player bersama akan berdiskusi dalam konferensi.
Tentunya besar harapan kami, jika anda belum bisa bergabung dalam konferensi ini, kita akan bertemu kembali pada World Privacy Day Conference selanjutnya!
(Soleh)