IBTimes. ID – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Karanganyar menyelenggarakan Pelatihan Muballighat pada Sabtu-Minggu, 23-24 Agustus 2025, di Pondok Semangat Karanganyar. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas dan kapasitas mubalighat dalam menyampaikan dakwah Islam yang berkemajuan, relevan, dan kontekstual.
Pelatihan bertema “Menguatkan Kompetensi Mubalighat untuk Dakwah Pencerahan” ini diikuti oleh 60 peserta, terdiri dari muballighat Majelis Tabligh dan Ketarjihan dari 17 Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah se-Kabupaten Karanganyar serta komunitas mubalighat dari Majelis Tabligh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Karanganyar.
Acara dibuka secara resmi oleh Dra. Hj. Lintal Muna, M.Ag., Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa pelatihan ini bukan hanya sekadar transfer ilmu, tetapi juga proses kaderisasi ideologis.
“Muballighat ‘Aisyiyah harus menjadi penggerak dakwah yang mampu menjawab tantangan zaman, seperti isu keluarga, kekerasan terhadap perempuan dan anak, kemiskinan spiritual, hingga digitalisasi,” ujar Muna.
Dengan semangat dakwah yang mencerahkan, ‘Aisyiyah berharap para muballighat dapat menjadi agen pencerahan yang membawa nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin di lingkungan keluarga, komunitas, dan masyarakat luas.
“Kami berharap para muballighat ‘Aisyiyah dapat menjadi agen pencerahan yang membawa nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin di lingkungan keluarga, komunitas, dan masyarakat luas dengan semangat dakwah yang mencerahkan,” lanjut Muna.
Peserta pelatihan muballighat mendapatkan materi beragam, termasuk Metodologi Dakwah Efektif, Pemahaman Islam Berkemajuan Muhammadiyah, Isu Sosial Kontemporer, Risalah Perempuan Berkemajuan, Strategi Dakwah Perempuan, Public Speaking, Retorika Dakwah, dan Dakwah Digital. Materi disampaikan oleh narasumber kompeten, seperti Dra. Hj. Lintal Muna, M.Ag., Dr. Hj. Amiroh, M.Ag., H. Muh. Arif, M.Pd., Prof. Dr. Sunarmi, M.Hum., Dr. Lanjar Utami, M.Pd., Drs. Ngadino, M.Ag., dan Syaiful Bahri, S.Ag., M.S.I.
Selain pembekalan teori, peserta pelatihan muballighat juga mengikuti simulasi ceramah, praktik menyusun materi dakwah tematik, dan diskusi kelompok untuk merancang strategi dakwah yang sesuai dengan kondisi lokal. Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan konsolidasi untuk mempererat ukhuwah serta merumuskan langkah dakwah yang lebih berdampak.
Editor: Assalimi

