IBTimes.ID, Tangerang Selatan (3/9/25) – Founder Muda Bicara, M. Iqbal Khatami menyebut bahwa anak muda punya peran penting dalam membumbikan pemahaman Tes Kemampuan Akademik (TKA) di masyarakat luas. Sehingga anak muda harus ikut andil dalam hal ini.
“Anak muda tidak boleh hanya menjadi penonton dalam kebijakan Tes Kemampuan Akademik (TKA). Kami mengajak dan mendorong generasi milenial maupun Gen Z untuk berperan lebih aktif dalam membumikan pemahaman TKA ke tengah masyarakat luas, sehingga tidak hanya berhenti di lingkup sekolah atau kebijakan pemerintah saja,” katanya.
Iqbal menjelaskan bahwa TKA bukan sekadar tes, melainkan instrumen penting untuk mengukur literasi dan numerasi siswa secara objektif. Informasi TKA sudah masif, tinggal bagaimana kita sebagai anak muda kreatif mengkomunikasikannya.
Salah satu tantangan terbesar dalam implementasi TKA, lanjutnya, adalah beragamnya pemahaman publik. Masih ada sebagian masyarakat yang menganggap TKA hanya sebagai beban tambahan bagi siswa. Padahal, jika dilihat lebih dalam, kebijakan ini justru berfungsi sebagai alat ukur kapasitas akademik yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Kita harus kreatif mengkomunikasikan TKA, misalnya lewat konten edukasi digital, forum komunitas, hingga kampanye literasi. Dengan begitu, masyarakat akan memahami TKA secara utuh, tidak setengah-setengah,”ujarnya.
Iqbal menilai bahwa narasi positif mengenai TKA perlu terus digaungkan ke berbagai kalangan. Dari pengamatannya, mayoritas tanggapan publik sejauh ini bernada positif. Hanya sebagian kecil yang bersifat negatif, dan itu pun lebih banyak terkait dengan teknis pelaksanaan di lapangan, bukan pada substansi kebijakan. Karena itulah, menurutnya, diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat sosialisasi.
“TKA adalah kebijakan besar, maka anak muda tidak bisa berjalan sendiri. Anak muda harus berjejaring dengan guru, orang tua, pemerintah, serta komunitas pendidikan agar sosialisasi TKA lebih efektif dan merata,” tambah Iqbal.
Acara yang berlangsung di Serambi Temu, Ciputat itu menjadi ruang penting bagi anak muda untuk menyuarakan gagasannya. Iqbal kembali menekankan bahwa peran generasi muda sangat strategis, khususnya dalam penyebaran informasi di era digital. Pesan yang ia sampaikan tidak hanya sebatas bagaimana memahami kebijakan, tetapi juga bagaimana cara mengkomunikasikannya dengan pendekatan yang inklusif, menyenangkan, dan mudah diterima oleh masyarakat dari berbagai latar belakang.

