IBTimes.ID – Dua sekolah internasional di wilayah Tangerang Raya menjadi sasaran ancaman teror bom pada Selasa (7/10/2025). Ancaman tersebut disertai permintaan tebusan sebesar USD 30 ribu dalam bentuk Bitcoin, yang dikirim melalui WhatsApp dengan kode negara +234 (Nigeria) dan email. Dikutip dari Kumparan.com pada (8/10/2025), Tim penjinak bahan peledak (Jihandak) atau Gegana dari Satuan Brimob Polda Metro Jaya langsung dikerahkan untuk melakukan sterilisasi dan penyisiran di lokasi, yang hasilnya nihil atau tidak ditemukan bahan peledak.
Sekolah yang menjadi target pertama adalah Jakarta Nanyang School di BSD City, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Ancaman diterima melalui pesan WhatsApp pada pagi hari, yang mengklaim adanya bom yang akan meledak dalam 45 menit jika tebusan tidak dibayar. Sementara itu, Mentari Intercultural School di Kelurahan Parigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, menerima ancaman serupa melalui email pada siang hari dengan pola yang sama.
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang mengonfirmasi kejadian tersebut.
“Pagi hari kami dapatkan informasi ancaman bom di Jakarta Nanyang School, di mana sekolah menerima pesan melalui nomor WhatsApp sekolah tersebut kalau adanya bom yang diletakkan di sana,” ujar Victor.
Ia menambahkan bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan tim Jibom Gegana untuk menyisir lokasi.
“Telah disisir dan hasilnya tidak ada benda yang disebutkan, baik bom atau bahan peledak,” lanjut Victor.
Untuk ancaman di Mentari Intercultural School, Victor menyatakan,
“Siangnya kami terima informasi yang sama, dan saat ini sedang dalam pengecekan,” tukas Victor.
Proses sterilisasi lokasi ancama bom di kedua sekolah dilakukan tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM), dan polisi menjamin keamanan siswa serta guru.
Isi pesan ancaman yang diterima sekolah berbunyi:
“A message for EVERYONE. We have bombs in your school. The bombs are set to go off in 45mins. If you do not agree to pay us $30,000 to our bitcoin address below:
17TbLtoK4kojSn4sSogJuZgRzv-Tx1Qi4XT
If you do not send the money! We will blow up device immediately.
Call the POLICE, We will blow up device at the spot.”
Polres Tangerang Selatan kini berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk menyelidiki dan memburu pelaku. Victor mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik, serta melaporkan jika ada informasi terkait gangguan keamanan.
“Kami melakukan langkah-langkah penyelidikan secara intensif untuk mengungkap pelaku,” tegas Victor.
Kejadian ini menambah daftar kasus teror bom hoaks yang sering menargetkan institusi pendidikan, meski hasil pemeriksaan selalu nihil. Polisi menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap pesan mencurigakan dari nomor asing.

