Internasional

Pasukan Israel Diklaim Akan Mundur dari Gaza dalam 24 Jam

1 Mins read

IBTimes.ID – Israel mulai menarik pasukan militernya secara bertahap dari wilayah Jalur Gaza, Palestina, pada hari Jumat. Proses penarikan ini dijadwalkan berlangsung dalam kurun waktu 24 jam hingga seluruh pasukan benar-benar kembali ke posisi yang telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan kesepakatan bersama, sebagaimana dilaporkan oleh media setempat.

Dikutip dari Antara (10/10/25) langkah penarikan pasukan ini merupakan bagian dari implementasi rencana perdamaian yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Rencana tersebut bertujuan untuk mengakhiri konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina di wilayah Gaza, sebuah kawasan padat penduduk yang selama bertahun-tahun mengalami pengepungan ketat dan blokade oleh Israel.

Menurut laporan Channel 12, dalam waktu satu hari penuh, militer Israel dijadwalkan akan menyelesaikan seluruh proses evakuasi pasukannya dari beberapa titik strategis di Jalur Gaza. 

Penarikan ini dilakukan hingga mencapai “garis kuning” — sebuah batas demarkasi yang menjadi bagian dari kesepakatan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, sebagaimana diatur dalam rencana perdamaian Trump tersebut.

Media Israel itu juga menjelaskan bahwa pergerakan pasukan akan dilakukan dari berbagai arah. Dari selatan, pasukan Israel akan bergerak mundur ke arah timur melewati daerah Rafah dan Khan Yunis, sementara dari wilayah utara Gaza, mereka akan ditarik mendekati perbatasan Israel.

***

Sementara itu, pada Kamis pagi, Presiden Trump secara resmi mengumumkan bahwa pihak Israel dan Hamas telah menyepakati tahap awal dari rencana gencatan senjata dan pertukaran tawanan.

Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya diplomatik untuk menurunkan eskalasi kekerasan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Perundingan antara kedua pihak yang berseteru tersebut dilakukan secara tidak langsung di kota Sharm el-Sheikh, Mesir. Dalam prosesnya, turut hadir delegasi dari sejumlah negara mediator seperti Turki, Mesir, dan Qatar. 

Baca Juga  Trump: Israel Akan Kehilangan Dukungan AS Jika Caplok Tepi Barat

Sedangkan Amerika Serikat bertindak sebagai pengawas utama yang memastikan jalannya negosiasi tetap berada dalam koridor kesepakatan yang telah ditetapkan.

Sejak pecahnya serangan besar-besaran Israel terhadap Jalur Gaza pada Oktober 2023, wilayah itu mengalami kehancuran yang luar biasa. Berdasarkan laporan terakhir, serangan tersebut telah merenggut nyawa hampir 67.200 warga Palestina, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. 

Akibat intensitas serangan udara dan darat yang terus berlanjut, kondisi Gaza kini digambarkan hampir tidak layak huni — infrastruktur hancur, fasilitas publik lumpuh, dan jutaan penduduk kehilangan tempat tinggal maupun akses terhadap kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, serta layanan medis.

Rencana penarikan pasukan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju proses rekonstruksi dan perdamaian yang lebih permanen di wilayah Gaza, Palestina.

(MS)

Related posts
Internasional

Rusia Blokir Roblox, Tuduh Sebarkan Konten LGBT

1 Mins read
IBTimes.ID – Salah satu permainan yang disukai oleh anak-anak di berbagai belahan dunia belakangan adalah Roblox. Menariknya, dengan tuduhan menyebarkan muatan propaganda…
Internasional

Paus Leo: Pendirian Negara Palestina Adalah Syarat Perdamaian Konflik Palestina-Israel

1 Mins read
IBTimes.ID – Paus Leo XIV mengatakan pada hari Minggu, (30/11/2025) bahwa satu-satunya solusi dalam konflik Palestina-Israel yang sudah berjalan selama puluhan tahun…
Internasional

Israel Berada di Balik Penjarahan Bantuan Kemanusiaan di Gaza

2 Mins read
IBTimes.ID – Jean-Pierre Filiu, seorang profesor ahli Timur Tengah yang tinggal selama satu bulan di Gaza menyebut secara tegas bahwa penjarahan bantuan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *