IBTimes.ID – Presiden Prabowo Subianto memberikan peringatan keras kepada para menteri Kabinet Merah Putih agar menjauhkan diri dari praktik korupsi dan penyalahgunaan anggaran negara untuk proyek pribadi. Pernyataan tegas ini disampaikan saat orasi ilmiah dalam acara wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Sabtu (18/10/2025) pukul 15.44 WIB.
Dikutip dari Kumparan.com pada (18/10/2025), Prabowo memulai dengan mengangkat kasus pengembalian dana dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang tidak terserap, yang menurutnya langka terjadi. Ia menyayangkan bahwa anggaran negara sering menjadi celah bagi korupsi. Sebagai contoh, ia memuji sikap jujur Prof. Dadan Hindayana, yang menolak memanfaatkan anggaran untuk proyek fiktif.
“Pemimpin seperti beliau menunjukkan tanggung jawab pada bangsa, negara, dan rakyat,” ujar Prabowo.
Presiden mengakui ada menteri yang menjalankan tugas dengan integritas, namun ia tidak akan segan bertindak jika ada pelaku korupsi.
“Jika ada yang melenceng, saya beri peringatan pertama. Jika masih bandel, peringatan kedua, dan pada peringatan ketiga, saya akan melakukan reshuffle tanpa kompromi,” tegas Prabowo.
Ia menekankan bahwa kepentingan rakyat Indonesia lebih utama daripada rasa kasihan pada menteri yang melanggar.
Prabowo juga menegaskan sikap teguhnya menghadapi tekanan dari pihak yang menentang pemberantasan korupsi. Ia tidak akan gentar walaupun jika mendapatkan tekanan dari pihak luar.
“Saya tidak peduli dibenci oleh koruptor, manipulator, atau orang serakah. Biar mereka demo, yang terpenting rakyat mendukung saya,” pungkas Prabowo
Pernyataan ini disambut aplaus dari hadirin, mencerminkan dukungan luas terhadap komitmennya membangun pemerintahan bersih.
Langkah ini menunjukkan tekad Prabowo mempertahankan integritas kabinet di tengah tantangan besar. Pemerintah diharapkan segera merilis mekanisme pengawasan ketat untuk mendukung janji tersebut, memastikan anggaran negara digunakan secara maksimal untuk kesejahteraan rakyat.

