IBTimes.ID – Program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Muhammadiyah kini menjadi bukti nyata komitmen persyarikatan dalam menghadirkan layanan gizi aman dan higienis bagi pelajar di seluruh Indonesia. Inisiatif ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan Badan Gizi Nasional (BGN) yang dimulai pada Tanwir Muhammadiyah tahun 2024.
Penanggung Jawab Koordinator Nasional (Kornas) Makan Bergizi Muhammadiyah (MBM), Hilman Latief, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari langkah Muhammadiyah membantu pemerintah dalam penyediaan Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Sejak dibentuk Kornas MBM pasca Tanwir Kupang, Muhammadiyah sudah memiliki 105 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di berbagai daerah, serta 150 SPPG dalam proses pembangunan di 17 provinsi,” ujar Hilman pada Jumat (24/10) dalam acara Milad ke-67 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Hilman menambahkan, Muhammadiyah menargetkan pembangunan 250 hingga 300 SPPG pada ulang tahun pertama MBM nanti. Unit-unit ini akan melayani berbagai kelompok masyarakat, seperti pelajar, ibu hamil, dan santri.
Kornas MBM Muhammadiyah terus mengembangkan berbagai model Satuan Pendidikan Pangan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Saat ini, pengembangan SPPG telah mencakup berbagai bentuk layanan, meliputi model sekolah, pesantren, panti asuhan, kampus, hingga SPPG umum yang melayani masyarakat luas. Melalui beragam model tersebut, Muhammadiyah telah berhasil melayani lebih dari 100.000 pelajar setiap hari dengan penyediaan makanan bergizi, higienis, dan aman.
“Lebih dari 100.000 setiap harinya kita melayani pelajar, dan alhamdulillah tidak ada laporan keracunan atau malpraktik,” ungkap Hilman, salah satu pengurus Kornas MBM Muhammadiyah. Pernyataan ini menunjukkan bahwa sistem SPPG yang dijalankan memiliki standar mutu dan pengawasan yang baik.
Ke depan, Kornas MBM berkomitmen untuk membangun ekosistem SPPG yang berkelanjutan. Hilman menekankan pentingnya sinergi antara berbagai majelis, lembaga, dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) agar program ini dapat berjalan lebih terpadu, dan efisien. Memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesehatan, gizi, serta kesejahteraan masyarakat.

