IBTimes.ID – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyebutkan bahwa dirinya akan menyampaikan pidato menggunakan bahasa Indonesia dalam sidang umum UNESCO yang akan digelar pada November 2025.
Mu’ti mengatakan, ini akan menjadi momen bersejarah, karena untuk pertama kalinya bahasa Indonesia digunakan dan didengarkan oleh banyak delegasi negara dalam forum resmi UNESCO.
“Insya Allah, jika diizinkan oleh Bapak Presiden, pada November nanti saya akan hadir di pertemuan UNESCO dan berpidato dalam bahasa Indonesia,” ujarnya di Kantor Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (Kompas/22/10).
Dengan nada berseloroh, Mu’ti menambahkan bahwa berbicara dalam bahasa Indonesia akan membuatnya lebih nyaman dibanding menggunakan bahasa Inggris.
“Insya Allah lebih lancar, karena tidak perlu mikir. Kalau pakai bahasa Inggris kan harus mikir dulu,” katanya sambil tertawa.
Mu’ti turut mengapresiasi langkah pemerintah sebelumnya di bawah kepemimpinan Nadiem Makarim, yang berhasil menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi dalam sidang-sidang UNESCO.
“Alhamdulillah, pada masa Mas Nadiem, bahasa Indonesia sudah diakui sebagai bahasa resmi dalam rapat-rapat UNESCO,” tuturnya.
Ia juga menyoroti perkembangan pesat program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang kini telah hadir di 57 negara. Salah satu tonggak pentingnya adalah dibukanya Program Studi Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar, Mesir, yang saat ini diikuti sekitar 300 mahasiswa.
“Nantinya kami akan berkunjung ke Al-Azhar untuk bertemu Grand Syekh dan menyampaikan dukungan terhadap program internasionalisasi bahasa Indonesia,” ungkapnya.
Menurut Mu’ti, capaian ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia memiliki peran strategis, tidak hanya sebagai bagian dari pendidikan nasional, tetapi juga sebagai alat diplomasi budaya di tingkat global.
(MS)

