IBTimes.ID – Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan, melakukan kunjungan dan pertemuan strategis dengan Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei pada 30 Oktober 2025. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk mempercepat internasionalisasi Muhammadiyah di Taiwan melalui legalisasi kelembagaan resmi serta penguatan advokasi bagi pekerja migran Indonesia (PMI).
Dalam wawancara eksklusif di Taipe dengan Bachtiar, ia menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan memperkuat dakwah Islam berkemajuan di “bumi Formosa”.
“Kami ingin Muhammadiyah hadir secara formal di Taiwan agar bisa memberikan manfaat lebih besar bagi diaspora Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia secara umum,” ujar Bachtiar.
Legalisasi ini akan menjadi fondasi institusi Muhammadiyah yang established, mendukung penyebaran paham Islam yang adaptif dengan kemajuan teknologi, ekonomi, dan ilmu pengetahuan Taiwan.
Kepala KDEI, Arif Sulistiyo, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya tersebut, dengan syarat Muhammadiyah membentuk badan hukum berbentuk perusahaan yang memenuhi persyaratan modal dan regulasi setempat.
“Kami memberikan dukungan penuh terhadap upaya ini, asalkan Muhammadiyah membentuk badan hukum berbentuk perusahaan yang memenuhi persyaratan modal dan regulasi setempat,” ujar Arif.
Arif juga menyatakan kesiapannya untuk mengawal program dari Muhammadiyah dan akan membantu komunikasi dengan pemerintah di Taipe.
“Tentunya kami siap mengawal program Muhammadiyah dan akan memfasilitasi komunikasi dengan pemerintah Taipei,” tukas Arif.
Bachtiar juga mengusulkan langkah konkret bagi kader Muhammadiyah di Taiwan: membentuk perusahaan jasa travel agent berbasis halal tourism serta layanan pendampingan PMI.
“Mulai dari penempatan, pelatihan pra-kerja, hingga advokasi kasus documented dan undocumented labor, Muhammadiyah bisa berperan aktif,” tegas Bachtiar.
Program ini juga menyasar penguatan ibadah di tengah mayoritas non-Muslim, termasuk akses makanan halal dan kebebasan beribadah. Dengan puluhan ribu PMI di Taiwan, Muhammadiyah dinilai prospektif sebagai mitra pemerintah dalam mengedukasi, mengadvokasi, dan mengeliminasi isu seperti kekerasan serta pergaulan berisiko.

