IBTimes.ID – Ratusan siswa SDN Lerpak 2 di Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, sampai saat ini terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar di luar ruang kelas karena gedung sekolah mereka disegel oleh pemilik lahan.
Situasi ini sudah berlangsung sejak awal November dan memaksa para siswa mengikuti pembelajaran di tempat-tempat seadanya seperti teras dan mushala milik warga sekitar. Kondisi ini diberitakan oleh Kompas.com yang melaporkan bahwa penyegelan dilakukan setelah muncul sengketa terkait kepemilikan tanah sekolah.
Kepala SDN Lerpak 2, Junaidi, menjelaskan bahwa para guru tetap berkomitmen menjalankan proses pembelajaran meskipun sarana yang tersedia sangat terbatas. Menurutnya, belajar lesehan dan berpindah tempat bukan pilihan ideal, namun tetap dilakukan agar kegiatan belajar anak-anak tidak terhenti.
“Ya KBM berjalan apa adanya, siswa belajar lesehan di lantai,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).
Junaidi juga menuturkan bahwa semangat belajar para siswa tidak surut meski kondisi fisik sekolah tidak memungkinkan untuk dipakai. Ia menyebut tingkat kehadiran siswa masih penuh setiap hari.
“Alhamdulillah, semuanya selalu hadir dan masuk untuk belajar,” jelasnya.
Sekolah Disegel, KBM Terpaksa Dipindahkan
Tak hanya itu, semua siswa tetap mengenakan seragam dan atribut lengkap sebagaimana hari sekolah biasa. Mereka tetap berkumpul di lokasi belajar sementara berdasarkan arahan guru, meskipun tidak bisa memasuki area sekolah yang masih dalam kondisi disegel oleh ahli waris pemilik tanah.
Junaidi menambahkan bahwa sampai saat ini tidak ada wali murid yang berniat memindahkan anak-anak mereka ke sekolah lain meski situasi belajar cukup memprihatinkan.
“Sampai saat ini semuanya masih belajar dan tidak ada yang berencana pindah,” ungkapnya.
Penyegelan sekolah tak hanya mengganggu lokasi belajar, tetapi juga berdampak pada keterbatasan alat pembelajaran. Para guru tak bisa mengakses alat peraga maupun fasilitas penunjang yang masih berada di dalam gedung.
“Alat peraga di sekolah. Kemarin hanya bisa bawa buku pelajaran sebagian dan laptop. Selain itu bawa printer untuk kegiatan administrasi,” pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 230 siswa SDN Lerpak 2 sudah belajar di teras dan mushala warga sejak penyegelan dilakukan pada Senin (3/11/2025). Kondisi semakin memprihatinkan karena wilayah tersebut kerap diguyur hujan, sementara para siswa akan menghadapi ujian tengah semester dalam waktu dekat.
(NS)

