Internasional

Israel Berada di Balik Penjarahan Bantuan Kemanusiaan di Gaza

2 Mins read

IBTimes.ID – Jean-Pierre Filiu, seorang profesor ahli Timur Tengah yang tinggal selama satu bulan di Gaza menyebut secara tegas bahwa penjarahan bantuan kemanusiaan yang selalu terjadi diam-diam didukung oleh Israel. Ia menyebut, setiap konvoi truk pembawa bantuan masuk, konvoi tersebut selalu dijarah oleh kriminal lokal, kelompok milisi, dan warga sipil dengan kondisi yang sangat buruk.

Ketika ia masuk Gaza pada Desember 2024, ia menyaksikan 66 truk membawa gandum dan alat kebersihan menuju ke Barat dari pos keamanan Kerem Shalom yang berbatasan dengan Mesir. Hamas mengawal konvoi tersebut dengan melibatkan aktivis-aktivis setempat. Namun, konvoi tersebut diserang oleh sekelompok penjarah yang diam-diam didukung oleh Israel.

“Suatu malam, saya berada beberapa ratus meter (dari konvoi). Dan sangat jelas bahwa tentara Israel mendukung para penjarah dalam menyerang (tim) keamanan setempat,” tulis Filiu sebagaimana dilansir dari Guardian.

Ia melihat militer Israel membunuh dua tokoh lokal saat mereka duduk di mobil dan sedang bersiap-siap untuk mengawal konvoi. Tewasnya kedua orang tersebut membuat dua puluh truk dirampok. Menurut catatan PBB, dijarahnya dua puluh truk itu merupakan peningkatan karena berarti hanya sepertiga dari total bantuan yang hilang. Sementara, dalam gelombang pemberian bantuan sebelumnya, penjarah berhasil merampok hampir seluruh truk.

“Alasan (Israel) adalah untuk mendiskreditkan Hamas dan PBB saat itu. Dan untuk memungkinkan pendukung (Israel), para penjarah, untuk mendistribusikan kembali bantuan tersebut guna memperluas jaringan dukungan mereka sendiri atau menghasilkan uang dengan menjualnya kembali untuk mendapatkan uang tunai, dan dengan demikian tidak bergantung sepenuhnya pada dukungan finansial pemerintah Israel,” ujar Filiu.

Para pejabat Israel membantah tuduhan bahwa negaranya berada di balik penjarahan bantuan kemanusiaan di Gaza. Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa dalam insiden yang dijelaskan oleh Filiu, sebuah pesawat angkatan udara Israel “melakukan serangan tepat sasaran terhadap sebuah kendaraan yang di dalamnya terdapat teroris bersenjata. Teroris tersebut berencana mengalihkan bantuan kemanusiaan ke unit penyimpanan Hamas dan secara paksa (mengambil alih) sebuah truk bantuan di daerah Dier al-Balah.”

Baca Juga  Arab Saudi Bangun Kereta Cepat Jeddah–Riyadh Senilai Rp116 Triliun untuk Perkuat Jaringan Transportasi

“Serangan itu dilakukan untuk memastikan serangan terhadap para teroris sekaligus menghindari kerusakan pada bantuan tersebut. IDF terus beroperasi melawan organisasi teroris Hamas dan melakukan segala upaya untuk mengurangi kerugian bagi warga sipil yang tidak terlibat”. Menurutnya, IDF juga akan terus bertindak sesuai dengan hukum internasional untuk memungkinkan dan memfasilitasi penyaluran bantuan kemanusiaan kepada penduduk Jalur Gaza.

Tuduhan Filiu serupa dengan tuduhan beberapa pejabat bantuan pada saat itu. Sebuah memo internal Perserikatan Bangsa-Bangsa menggambarkan “kebaikan hati pasif, bahkan aktif” Israel terhadap beberapa kelompok preman (geng) yang bertanggung jawab atas penjarahan di Gaza. Filiu juga menuduh pasukan Israel menyerang rute baru pengiriman bantuan. Rute baru tersebut dibuka oleh organisasi bantuan internasional agar mereka dapat menghindari titik-titik rawan penjarahan.

“Program Pangan Dunia (WFP) sedang mencoba membuat rute alternatif menuju jalan pesisir dan Israel mengebom bagian tengah jalan… Itu adalah upaya yang disengaja untuk melumpuhkannya,” ujar sejarawan tersebut kepada Guardian.

Jean-Pierre Filiu berhasil masuk ke Gaza pada Desember 2024 melalui jaringan sebuah organisasi kemanusiaan internasional. Pada Januari 2025, ketika terjadi gencatan senjata, ia meninggalkan Gaza dengan selamat. Ia tinggal di kawasan Al-Mawasi, di bagian selatan Gaza. Ia berhasil menembus blokade ketat Israel. Hasil kajiannya selama satu bulan tersebut telah dipublikasikan dalam Bahasa Prancis dan akan dipublikasikan dalam Bahasa Inggris bulan ini.

(IF)

Related posts
Internasional

Paus Leo: Pendirian Negara Palestina Adalah Syarat Perdamaian Konflik Palestina-Israel

1 Mins read
IBTimes.ID – Paus Leo XIV mengatakan pada hari Minggu, (30/11/2025) bahwa satu-satunya solusi dalam konflik Palestina-Israel yang sudah berjalan selama puluhan tahun…
Internasional

Serangan Israel di Suriah Tewaskan Warga Sipil, Ketegangan Regional Kian Meningkat

1 Mins read
IBTimes.ID – Situasi keamanan di kawasan Timur Tengah kembali memanas setelah Israel melakukan serangan udara ke desa Beit Jinn di wilayah Damaskus,…
Internasional

Kudeta Militer di Guinea-Bissau, Presiden Ditangkap

2 Mins read
IBTimes.ID – Sekelompok elit militer mengumumkan telah mengambil alih kepemimpinan Guinea-Bissau dan Presiden Umaro Sissoco Embalo telah mereka tangkap. Jenderal Horta N’Tam…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *