Peristiwa

Ajukan Bantuan Nasional: Aceh Utara Tak Bisa Hadapi Banjir Sendirian

1 Mins read

IBTimes.ID – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, secara resmi mengakui keterbatasan kemampuan daerah dalam mengatasi dampak banjir yang telah berlangsung selama dua minggu terakhir. Korban jiwa yang dilaporkan mencapai 121 orang, dengan potensi penambahan seiring operasi pencarian dan evakuasi yang masih berjalan. Ratusan ribu warga mengungsi, sementara ribuan rumah hancur lebur akibat banjir bandang.

Dilansir dari Kompas.com pada (3/12/2025), kondisi darurat ini menuntut solidaritas nasional, di mana para pengungsi mendesak kebutuhan mendesak berupa makanan bergizi, tenda darurat untuk tempat tinggal sementara, pakaian layak pakai, serta obat-obatan esensial untuk mencegah wabah penyakit.

Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil, yang akrab disapa Ayahwa, mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam meringankan beban saudara-saudaranya di Aceh Utara.

“Kami sangat memerlukan bantuan dari seluruh rakyat Indonesia. Jangan biarkan kami menghadapi ujian ini sendirian,” ungkap Ayahwa dengan nada penuh harap.

Prioritas utama penanganan saat ini, menurut bupati, adalah pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan dan pengobatan, disertai prosesi pemakaman jenazah yang telah ditemukan.

“Instruksikan kepada para kepala desa untuk merawat jenazah dengan layak. Banyak korban yang identitasnya belum teridentifikasi,” pesan Ayahwa.

Untuk mempercepat distribusi, sebanyak 27 posko bantuan di tingkat kecamatan telah didirikan di seluruh wilayah terdampak. Ayahwa menekankan agar kepala desa dan camat saling bersinergi dalam mengelola bantuan yang masuk.

“Segala bentuk bantuan yang ada harus segera disalurkan ke masyarakat. Jangan tertahan lama di posko. Rakyat kami kelaparan, membutuhkan makanan, obat, dan pakaian segera,” tegas Ayahwa.

Selain keterbatasan logistik, pemulihan infrastruktur menjadi hambatan serius. Sinyal telekomunikasi di Aceh Utara belum sepenuhnya pulih, dengan PT Telkomsel Lhokseumawe melaporkan puluhan base transceiver station (BTS) mereka terendam air banjir. Ditambah lagi, pemadaman listrik secara luas akibat kerusakan jaringan PLN, yang menyulitkan koordinasi di pelosok desa.

Baca Juga  Turki Enggan, Indonesia Bisa Kelola Bandara Kabul

“Saya mendesak PT Telkom dan PLN untuk segera memulihkan layanan di Aceh Utara. Bantuan ini krusial agar kami bisa berkomunikasi efektif di seluruh wilayah,” tambah Ayahwa.

Seruan ini sejalan dengan upaya nasional dalam menangani bencana banjir dan longsor di Sumatera, di mana BNPB mencatat total 753 korban jiwa di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat per 3 Desember 2025. Pemerintah pusat telah menetapkan status prioritas nasional, termasuk ketersediaan dana darurat dari APBN.

(Assalimi)

Related posts
Peristiwa

Sirkuit Pertamina Mandalika Rilis Kalender Event 2026

2 Mins read
IBTimes.ID – Lombok Tengah semakin menegaskan posisinya sebagai rumah besar motorsport Indonesia. Memasuki 2026, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menyiapkan kalender kegiatan…
Peristiwa

Islam Tidak Anti Kapitalisme

2 Mins read
Ada artikel yang terasa seperti tamparan halus sekaligus pelukan hangat. Artikel berjudul: Compatibility of Islam and Capitalism: Dimensions of Capitalism in The…
Peristiwa

Update Korban Banjir dan Longsor, BNPB Catat 708 Meninggal di Sumatra dan Hampir 500 Masih Hilang

1 Mins read
IBTimes.ID – Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatra kini telah menelan korban sangat besar. Berdasarkan data…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *