Internasional

Sepertiga Remaja Amerika Pakai Chatbot AI Setiap Hari, ChatGPT Paling Digemari

2 Mins read

IBTimes.ID – Chatbot berbasis kecerdasan buatan kini benar-benar telah merasuk ke dalam keseharian remaja Amerika Serikat. Menurut laporan terbaru Pew Research Center yang dirilis akhir 2025, hampir sepertiga remaja berusia 13–17 tahun di sana menggunakan chatbot AI setiap hari, bahkan ada yang lebih sering lagi.

Dilansir dari Republika pada (11/12/2025), angka ini berasal dari survei daring yang melibatkan 1.458 remaja pada akhir September hingga awal Oktober 2025. Ini adalah kali pertama Pew secara khusus meneliti penggunaan AI di kalangan remaja, dan sampelnya sudah dirancang agar mewakili keragaman usia, jenis kelamin, ras, etnis, hingga tingkat pendapatan keluarga di seluruh AS.

Secara keseluruhan, hampir separuh remaja (48 persen) mengaku menggunakan chatbot AI setidaknya beberapa kali dalam seminggu. Dari jumlah itu, 12 persen menggunakannya beberapa kali sehari, dan 4 persen bahkan mengatakan hampir tidak pernah lepas dari chatbot sepanjang hari.

Meski terdengar tinggi, angka “hampir terus-menerus” ini masih kalah jauh dibandingkan TikTok yang dipakai 21 persen remaja secara intens atau YouTube yang mencapai 17 persen. Namun, mengingat teknologi chatbot AI baru benar-benar meledak dalam beberapa tahun terakhir, tingkat adopsinya tergolong sangat cepat.

Dari sekian banyak platform, ChatGPT buatan OpenAI jelas menjadi yang paling digemari. Enam dari sepuluh remaja (59 persen) mengaku pernah menggunakannya. Posisi kedua ditempati Google Gemini dengan 23 persen, disusul Meta AI (20 persen), Microsoft Copilot (14 persen), Character.AI (9 persen), dan Claude dari Anthropic yang baru disentuh 3 persen remaja.

Laporan ini muncul di saat perusahaan-perusahaan AI sedang berada di bawah sorotan tajam terkait keselamatan anak dan remaja. OpenAI bersama Character.AI saat ini sedang menghadapi gugatan perdata berat dari orang tua remaja yang bunuh diri, dengan tuduhan bahwa percakapan panjang dan intens anak-anak mereka dengan chatbot turut memicu tragedi tersebut. Character.

Baca Juga  Cerita di Balik Gencatan Senjata Israel-Hisbullah

AI bahkan sempat menutup sementara akses untuk pengguna di bawah umur, lalu membukanya kembali dalam versi yang lebih terbatas dan diawasi ketat. Sementara itu, Komisi Perdagangan Federal Amerika (FTC) juga sedang mengusut kebijakan perlindungan anak di platform AI milik Alphabet dan Meta.

Di sisi lain, dunia media sosial klasik ternyata tetap kokoh bertahta di hati remaja AS. YouTube masih jadi raja dengan jangkauan 92 persen, diikuti TikTok 69 persen, Instagram 63 persen, dan Snapchat 55 persen. Satu-satunya yang menunjukkan kenaikan cukup berarti adalah WhatsApp, yang kini dipakai 24 persen remaja, naik dari 17 persen pada tahun 2022.

Intinya, meskipun chatbot AI kini sudah menjadi teman sehari-hari bagi banyak remaja Amerika, media sosial tetap menjadi pusat gravitasi utama kehidupan digital mereka. Namun dengan laju pertumbuhan yang sangat cepat ini, tak lama lagi batas antara keduanya mungkin akan semakin kabur.

Related posts
Internasional

Trump Mengumumkan Kesepakatan Gencatan Senjata antara Thailand dan Kamboja

1 Mins read
IBTimes.ID – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa pemimpin Thailand dan Kamboja telah menyepakati penghentian pertempuran di wilayah perbatasan kedua negara,…
Internasional

Rusia Tawarkan Indonesia Bantuan Pengembangan Nuklir

1 Mins read
IBTimes.ID – Presiden RI Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Rabu (10/12/2025). Dalam pertemuan tersebut, Putin…
Internasional

Prabowo Bertemu Putin Hari Ini di Rusia, Diskusikan Kemitraan Strategis

1 Mins read
IBTimes.ID – Setelah mengunjungi beberapa tempat bencana banjir di Sumatra, Presiden RI Prabowo Subianto kembali mengarahkan fokusnya ke diplomasi global. Ia melakukan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *