IBTimes.ID – Presiden Trump mengumumkan pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat melancarkan sejumlah serangan terhadap ISIS di Nigeria. Serangan ini menjadi kampanye militer Amerika terbaru melawan musuh non-negara. Rudal Tomahawk Amerika bombardir ISIS di Nigeria barat laut.
Trump mengatakan dalam sebuah unggahan di Truth Social bahwa Amerika Serikat melancarkan serangan yang kuat dan mematikan terhadap ISIS yang membunuh secara kejam orang Kristen yang tidak bersalah pada tingkat yang belum pernah terjadi selama bertahun-tahun, sebut Trump.
Serangan tersebut melibatkan lebih dari selusin rudal jelajah Tomahawk yang ditembakkan dari kapal Angkatan Laut di Teluk Guinea, menghantam pemberontak di dua kamp ISIS di negara bagian Sokoto, Nigeria barat laut, menurut seorang pejabat militer AS. Operasi tersebut dilakukan dalam koordinasi dengan militer Nigeria, kata pejabat itu sebagaimana dilansir dari New York Times.
Dalam sebuah pernyataan, Komando Militer Amerika di Afrika mengatakan bahwa beberapa milisi ISIS tewas setelah Amerika bombardir ISIS di negara terpadat di Afrika tersebut.
“Komando Militer Amerika di Afrika, bekerja sama dengan mitra Nigeria dan regional kami untuk meningkatkan upaya kerja sama kontra terorisme terkait kekerasan dan ancaman yang sedang berlangsung terhadap nyawa orang tak bersalah,” kata Jenderal Dagvin Anderson, komandan Militer Amerika di Afrika, dalam sebuah pernyataan. “Tujuan kami adalah untuk melindungi warga Amerika dan mengganggu organisasi ekstremis di mana pun mereka berada.”
Serangan itu terjadi di sepanjang perbatasan dengan Niger. Di kawasan tersebut, ISIS telah menyerang pasukan pemerintah dan warga sipil.
Operasi AS di negara tersebut menyusul tuduhan yang berkembang selama berbulan-bulanbahwa umat Kristen menjadi sasaran kekerasan. Hal tersebut dikeluhkan oleh kelompok-kelompok evangelis Kristen dan para petinggi Partai Republik.
Pemberontakan di sana telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, menewaskan ribuan umat Kristen dan Muslim di berbagai tempat. Pemerintah Nigeria telah menolak tuduhan genosida terhadap umat Kristen. Mereka menyebut bahwa ISISlah yang melakukan kekerasan, dengan motif yang berbeda dan tersebar di seluruh negeri. Mereka menyebut ISIS membunuh umat Muslim dan Kristen dalam jumlah yang sama.
(FI)

