News

Abah Rasyid, Pejuang Kemanusiaan dari Maumere Meninggal Dunia

1 Mins read

IBTimes.ID – Abdul Rasyid Wahab atau yang akrab disapa Abah Rasyid, seorang pejuang kemanusiaan dari Maumere, Nusa Tenggara Timur, meninggal dunia di usia ke-86. Kabar tersebut disampaikan oleh Ketua MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) PP Muhammadiyah Budi Setiawan. Ia meninggal di RS Sikka, Maumere hari ini pukul 16.00 WIB.

Kiprah Abah Rasyid sudah dikenal oleh dunia. Ia telah meraih beberapa penghargaan, antara lain Maarif Award 2018 dan MDMC Award 2014. MDMC Award menganugerahinya award setelah ia memimpin tim MDMC dalam rangka pendampingan korban bencana gunung meletus di Rokatenda, Sikka, NTT tahun 2013.

Abah Rasyid merupakan tokoh Muhammadiyah NTT yang dekat dengan tokoh-tokoh Kristen Katolik. Pada tahun 1993, Abah Rasyid mendirikan Panti Asuhan dan menjadi pengurusnya.  Ada 50 anak, semua sekolah, yang sudah tamat sekolah ada yang sarjana dan mengajar. Panti itu berdiri karena ada bencana di pinggir pantai di Pulau Babi. Abah melakukan survei terhadap  anak-anak yatim dan anak terlantar akibat bencana, menemukan 360 anak korban bencana dan anak-anak yang tidak dihiraukan.

Pada tahun 1985, Ia mengawali pendirian Muhammadiyah di Sikka. Kini, Muhammadiyah di Kabupaten Sikka memiliki dua sekolah menengah pertama dengan jumlah siswa sekitar 310 siswa, 70% beragama Katolik. Satu SMA dengan 15% siswanya Katolik. Muhammadiyah Sikka memiliki satu kampus IKIP Muhammadiyah, 2 SMP, 4 MTS, 1 SMA, dan 1 madrasah aliah. Di IKIP Muhammadiyah, sekitar 700 lebih mahasiswa, 82% beragama Katolik dan tenaga pengajarnya 50% ialah Katolik.

Dilansir dari catatan David Krisna Alka di Media Indonesia, pada 1981, Abah Rasyid pernah punya pengalaman menjadi Satkorlak bencana alam di Pulau Palu’e, Kabupaten Sikka. Ketika ada bencana di Pulau Palu’e Abah turun tangan dan melakukan relokasi dan evakuasi, dua bulan lamanya Abah di Pulau Palu’e. Padahal, sebagian besar korban bencana beragama Katolik. Bahkan, Abah Rasyid tidak bisa mendirikan salat jumat berjamaah karena tidak ada muslim selain dirinya sendiri.

Baca Juga  Din Syamsuddin: Menyiapkan Generasi Emas, Pendidikan Fokus Kualitas, Jangan Kuantitas.

Pria yang lahir di Maumere, 5 April 1937 tersebut, selain sebagai tokoh Muhammadiyah, juga dipercaya sebagai Ketua Dewan Penasehat MUI Kabupaten Sikka.

Reporter: Yusuf

Avatar
1420 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

Isu Kepemimpinan Perempuan dalam Politik Kini Menurun

2 Mins read
IBTimes.ID – Direktur Amnesty International dan aktivis Usman Hamid menilai, isu kepemimpinan perempuan dalam politik Islam belakangan menurun. Bahkan, kata dia, jika…
News

Teladan Sumpah Pemuda Masih Relevan Hingga Kini

2 Mins read
IBTimes.ID, Jakarta (26/10/24) – Tantangan di era digital semakin besar karena informasi sangat mudah disebarluaskan dan diterima sebagai sebuah kebenaran. Itulah sebabnya,…
News

Hari Santri Nasional 2024, Santri Pondok Pesantren Afkaaruna Yogyakarta Diharapkan Jadi Ahlul Ilmi dan Ahlul Khidmah

1 Mins read
IBTimes.ID – Pondok Pesantren Afkaaruna Yogyakarta gelar Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2024 pada Selasa, 22 Oktober di lapangan Afkaaruna Secondary, Harjobinangun,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds