IBTimes.ID – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti berpesan agar momentum mudik tidak digunakan untuk pamer keberhasilan.
Menurutnya, pesan utama dari mudik adalah menyambung tali silaturahmi dengan keluarga besar dan tetangga di kampung halaman. Maka, orang yang mudik selayaknya memanfaatkan momen mudik dengan sebaik mungkin.
Ia berharap agar orang-orang yang mudik tidak hanya di rumah saja. Melainkan keluar dan bertemu dengan orang lain. Ia juga mengkritik kebiasaan sebagian orang yang menggunakan momen mudik untuk menunjukkan kekuatan dan keberhasilan di tanah rantau.
“Maka gunakan momen mudik itu untuk menyambung silaturahmi, meminta maaf, dan menjaga perasaan saudara atau orang lain yang masih berjuang untuk sejahtera,” ujarnya, Rabu (27/4/2022).
Pria asal Kudus, Jawa Tengah tersebut juga melarang orang-orang yang tidak berani mudik karena belum merasa berhasil. Menurutnya, meskipun belum berhasil, silaturahmi harus tetap dilakukan. karena mudik adalah persoalan silaturahmi, bukan persoalan berhasil atau gagal di tanah rantau.
“Yang penting dalam mudik itu kita bersilaturahim. Membangun kembali hubungan dengan saudara dan kerabat kita yang sebelumnya jarang bertemu,” imbuhnya sebagaimana dilansir dari laman resmi PP Muhammadiyah.
Ia menyebut bahwa mudik telah menjadi budaya nasional. Meskipun berkaitan erat dengan hari besar agama Islam, namun mudik dilakukan oleh semua umat beragama. Sehingga, jumlah pemudik selalu meningkat dari tahun ke tahun. Mudik juga bisa dimanfaatkan untuk rekreasi bagi yang merasa penat berada di dunia kerja.
Sebelumnya, Abdul Mu’ti telah mendukung pemerintah yang membolehkan mudik dan salat tarawih berjamaah. Namun, masyarakat harus tetap melaksanakan protokol kesehatan. Meskipun sudah berkurang jumlahnya, pandemi covid-19 belum berakhir.
Menurutnya, kebijakan yang mewajibkan vaksin booster bagi pemudik akan menimbulkan masalah. Ia meyakini bahwa telah ada kelonggaran protokol kesehatan untuk perjalanan antar kota di beberapa daerah.
Ia menyebut bahwa pemerintah cukup menjalankan aturan protokol kesehatan kepada para pemudik, tidak perlu vaksin booster.
“Persyaratan booster akan menimbulkan masalah bagi pemudik. Mestinya cukup dengan memperlakukan secara lebih efektif aturan prokes yang sekarang ini,” ujarnya dalam kesempatan terpisah.
Reporter: Yusuf