IBTimes.ID – Pandemi Covid-19 yang hingga kini masih terus naik kasusnya di tanah air, dalam jangka panjang dapat menimbulkan kelesuan ekonomi. Keluwesan ekonomi dapat berimbas pada ketahanan pangan warga. Bahkan Bank Dunia menyampaikan bahwa dunia mengalami resesi akibat Pandemi Covid-19. Kondisi tersebut meningkatkan kerentanan bagi perekonomian warga.
Di bidang kesehatan Muhammadiyah memberikan layanan bagi penderita covid-19 di Rumah Sakit Muhamamdiyah di seluruh Indonesia. Muhammadiyah juga memberikan edukasi dan kampanye penyadaran tentang bahaya covid-19 serta upaya penangulangannya, di samping juga memberikan layanan bimbingan psikologi.
Di bidang keagamaan, Muhammadiyah memberikan panduan dan bimbingan beribadah praktis di masa pandemi. Muhammadiyah juga selalu membimbing umat untuk tetap tenang, waspada dan produktif. Selain itu juga senantiasa mendekatkan diri pada Allah dan Mohon pertolongan padanNya.
Secara mandiri warga Muhammadiyah dan amal usaha telah banyak mengembangkan kegiatan ekonomi dalam membantu masyarakat terdampak covid 19 baik kegiatan yang sifatnya karikatif maupun produktif. Bantuan karikatif diwujudkan dalam bentuk pangan kepada masyarakat terdampak berupa paket sembako, Gizi dan santunan tunai. Sampai Juli ini sudah hamper 1 juta paket pangan berupa sembako dan gizi telah di distribusikan ke pada masyarakat.
Muhammadiyah membangun sinergi dan kemitraan dengan berbagai pihak. Baik pemerintah, swasta dan Lembaga kemanusiaan baik yang di dalam dan luar negeri. Salah satu kerjasama dengan pihak mitra untuk pengembangan ekonomi produktif. Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Muhammadiyah diantaranya bekerjasama dengan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) menginisiasi Gerakan Ketahanan Pangan Keluarga (Getapak) guna mendukung ketahanan pangan warga yang terdampak Covid-19. Program ini adalah program berbasis masyarakat yang secara teknis akan dilaksanakan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah.
Koordinator program ketahanan pangan, Bachtiar Dwi Kurniawan, sekretaris MPM PP Muhammadiyah menyatakan bahwa sasaran utama program ini adalah rumah tangga di kawasan perkotaan 80% dan pedesaan 20%. Meliputi kelompok-kelompok rentan secara ekonomi karena terdampak pandemi Covid-19.
“Kelompok rentan ini terdiri dari para korban PHK, mereka yang tidak bekerja, warga yang tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, warga yang tidak menerima bantuan dari instansi/lembaga manapun baik pemerintah maupun swasta, kaum perempuan dengan prioritas mereka yang mempunyai anak kecil, hamil dan menyusui, lansia dan penyandang disabilitas, serta terakhir keluarga yang mempunyai anggota keluarga lebih dari 5 orang,” katanya.
Bachtiar melanjutkan bahwa cakupan area program ini meliputi 15 kabupaten/kota di 4 propinsi di Indonesia. Masing-masing kabupaten/kota diambil 5 desa yang masing-masing desa diambil 2 RT (Rukun Tetangga) dengan jumlah total penerima manfaat sebanyak 4320 rumah tangga. “Adapun kabupaten/kota yang dipilih adalah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Malang, Batu di Jawa Timur. Kemudian Solo, Sragen, Karanganyar di Jawa Tengah, Denpasar, Badung, Karangasem, Gianyar di Bali dan Koa Yogyakarta di DIY,” imbuhnya.
Kegiatan dari program Getapak yang akan berlangsung dari 1 Juli 2020 hingga 31 Maret 2021 ini akan meliputi beberapa kegiatan. Antara lain kaji cepat di komunitas perkotaan dan pedesaan sasaran, mempromosikan pertanian perkotaan kepada komunitas masyarakat perkotaan, pembuatan modul dan video, manajemen informasi dan yang terakhir monitoring serta evaluasi (monev).
Sementara itu dari pelayanan rutin yang dilaksanakan oleh MCCC hingga kini masih ada 79 Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah yang terlibat aktif dalam penangan pasien Covid-19 di seluruh Indonesia. Dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif total 744 kasus dengan jumlah yang masih menjalani perawatan 366 orang.
Secara umum untuk penanganan Covid-19 di tanah air sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua MCCC PP Muhammadiyah, Rahmawati Husein, Muhammadiyah hingga kini sudah menggelontorkan dana total 182.183.057.389 dengan penerima manfaat berjumlah 3.304.287 untuk banyak kegiatan dari penyemprotan disinfektan. Pembagian paket sembako yang hingga kini berjumlah 481.458 paket senilai Rp 46.599.487.000.
Terkait dengan pergerakan kasus Covid-19 di tanah air yang hingga kini terus naik, Rahmawati Husein mengingatkan kepada warga masyarakat bahwa pandemi Covid-19 ini belum berakhir. “Masih terus terjadi tren kenaikan kasus Covid-19 di daerah-daerah seperti di Jawa Tengah Jawa Timur. Maka warga masyarakat diminta untuk terus tidak lelah menerapkan protokol kesehatan terutama di tempat-tempat umum,” katanya.
Editor: Yusuf R Y