Tanya:
Adakah tuntunan yang kuat apabila ada orang yang sakit terutama keluarga yang belum sembuh-sembuh, agar lekas sembuh, setidak-tidaknya meringankan keluarga itu membacakan surat Yasin? (Penanya: Ny. Arifin, Magetan, Jawa Timur).
Jawab:
Ada yang berpendapat bahwa bacaan Yasin terhadap orang yang sakit itu ada dasarnya, yakni sabda Nabi riwayat Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Maajah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim, dan Ma’qal bin Yasaar, yang berbunyi: “Iqrauu ‘alaa mautaakum Yaasiin.” Artinya, “bacakan orang yang menjelang kematiannya Surat Yasin.”
Menurut penilaian As-Suyuthi, Hadits itu hasan. Pendapat lain, Hadits mengenai bacaan Yasin terhadap orang yang sakit akan meninggal dunia tidak kuat, kita tidak dapat jadikan dasar hukum. Hadits-hadits yang bertalian dengan itu ada cacatnya, seperti Ibnu Qaththan mencatat karena ada kerancuan sanad atau dalam istilah Ilmu Hadits disebut ‘idl-thirab” dan karenanya ada rawi yang tak dikenal.
Menurut Ad-Daraquthny, Hadits tentang hal ini, rancu matanya dan tidak sahih. Pendapat inilah yang kuat dan bacaan untuk orang yang sakit menghadapi kematian ada tuntunannya, yakni mengucap kalimah thayyibah sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzy, dan Abu Sa’id Al-Khudri yang berbunyi, “Laqqinuu mautaakum laa ilaaha illallah.” Artinya, “tuntunlah orang yang akan meninggal dunia dengan ucapan laa ilaaha illallah.” Hadits ini termasuk Hadits sahih.
Adapun bila kita sendiri yang menderita sakit, maka ada tuntunan untuk berobat dan juga berdoa. Doa yang dapat diamalkan di kala menderita keluhan (sakit) ialah sabda Nabi diriwayatkan Ahmad dan Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzy, Ibnu Maajah dan An-Nasaiy dari Utsman bin Abil Aash sebagai berikut: “(Sabda Nabi) Letakkan tanganmu pada bagian badanmu yang merasa sakit dan berdoalah dengan membaca basmalah tiga kali dan tujuh kali ucapan ta’awwudz yang berarti: Aku berlindung pada Allah demi kekuasaan-Nya dari kejahatan (penyakit) yang kuderita dan kukhawatirkan.”
Adapun doa yang ditujukan kepada orang lain yang sedang sakit yang kita jenguk ialah doa yang didasarkan pada Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah, bahwa Nabi SAW pernah memohonkan perlindungan terhadap sebagian keluarganya dengan mengusapkan telapak tangannya yang kanan seraya berdoa: “Ya, Allah, Tuhan sekalian manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah. Engkau Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali penyembuh-Mu. Penyembuhan yang tiada mendatangkan penyakit lagi.”
Sumber: Tim Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Fatwa-fatwa Tarjih: Tanya Jawab Agama 1.
Editor: Arif