News

Yenny Wahid dan Para Kiai Gelar Bahtsul Masail Bahas Hukum Kripto

1 Mins read

IBTimes.ID – Meski baru diakui sebagai komoditi dan bukan alat tukar, transaksi mata uang kripto di Indonesia semakin diterima masyarakat tanah air sebagai peluang bisnis dan investasi.

Namun demikian, dalam konteks Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, status kehalalan dan keharaman transaksi kripto menjadi penting dibahas. Oleh karena itu, Islamic Law Firm (ILF) bekerjasama dengan Wahid Foundation akan menggelar Bathsul Masail yang akan membahas ‘Halal-Haram Transaksi Kripto’. Forum kajian Islam ini akan diselenggarakan di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu 19 Juni 2021 besok.

Founder ILF, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang lebih dikenal dengan Yenny Wahid, menjelaskan, Bahtsul Masail akan membahas status kehalalan-keharaman transaksi kripto secara komprehensif.

“Selain memberi pencerahan bagi publik luas mengenai seluk-beluk kripto dan pandangan hukum Islam, forum ini juga akan menyampaikan rekomendasi kepada pengambil kebijakan terkait regulasi transaksi kripto,” kata Yenny di Jakarta, Jumat (18/6/2021).

Bahtsul Masail yang digelar secara hybrid (offline dan online) ini akan melibatkan para kiai dan ulama, di antaranya: KH Afifuddin Muhadjir, KH Abdul Ghafur Maimoen, Dr. KH. Abdul Moqsith Ghazali, Habib Ali Bahar, Lc. MA, Dr. KH. Asyhar Kholil,  dan belasan kiai/ulama lainnya.

Lebih jauh Yenny Wahid menjelaskan sejumlah opini dan pandangan pribadi sudah bermunculan terkait transaksi kripto ini. Sebagian berpandangan menggunakan Bitcoin atau kripto lainnya sebagai investasi dinyatakan haram karena lebih dekat pada gharar atau spekulasi yang merugikan bagi orang lain.

Namun, sebagian lainnya berpandangan bahwa Bitcoin atau kripto itu halal sejauh sebagai alat tukar bagi pihak-pihak yang memang bersedia secara suka rela menggunakannya. Pandangan-pandangan personal lainnya bertebaran dengan berbagai argumen dan dalil-dalil keagamaannya.

Baca Juga  Ternyata Ini Penyebab Pertanian Tetap Tumbuh di Kuartal III

“Oleh karena itu, dibutuhkan satu forum yang membahas secara detail fenomena kripto dan transaksinya dari sudut pandang Islam oleh pakar-pakar yang membidangi hal tersebut,” ujar puteri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid ini.

Dalam forum Bahtsul Masail kripto ini, Yenny Wahid juga memimpin diskusi panel dengan sejumlah nara sumber ahli dan regulator yakni: (1) Indrasari Wisnu Wardhana (Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi/Bappebti); (2) Oscar Darmawan (Co-Founder dan CEO Indodax) dan (3) Jeth Soetoyo (Founder dan CEO PT Pintu Kemana Saja); dan (4) Pandu Patria Sjahrir (Bursa Efek Indonesia).

Reporter : Yusuf

Avatar
1446 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

Haul ke-15 Gus Dur: Refleksi Pemikiran dan Keteladan untuk Bangsa

2 Mins read
IBTimes.ID – Jaringan GUSDURian menggelar peringatan Haul ke-15 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Laboratorium Agama Masjid Universitas Islam Negeri (UIN)…
News

Inilah 9 Rekomendasi Simposium Beda Setara 2024

2 Mins read
IBTimes.ID – Simposium Best atau Beda Setara telah selesai digelar. Acara ini berlangsung selama dua hari, yakni Kamis-Jumat (15-16/11/2024) di Convention Hall…
News

Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia Masih Jauh dari Semangat Bhinneka Tunggal Ika

1 Mins read
IBTimes.ID – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid mengkritisi realitas kebebasan beragama di Indonesia, yang menurutnya masih jauh dari…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds