Report

Belajar Menulis ala Pegiat Media Sosial

1 Mins read

IBTimes.ID – Seiring dengan perkembangan teknologi, metode dakwah juga ikut berubah. Kini, kita semua tahu, bahwa dakwah bisa dilakukan melalui media sosial. Tentu dengan pahala dan balasan yang sama dengan berdakwah melalui mimbar-mimbar masjid.

Hal inilah yang dilakukan oleh aktivis dan pegiat media sosial dari Muhammadiyah, Mona Atalina. Ia merupakan pemimpin redaksi Rahma.id. Dalam kegiatan halalbihalal IBTimes, Mona mengaku bahwa ia bisa menghabiskan 10 jam per hari untuk bermain media sosial.

Namun, tentu yang ia lakukan tidak hanya sekedar geser-geser konten di Instagram dan Tiktok. Konon, ia mengelola 12 akun media sosial. Selain website yang juga tengah ia besarkan.

Salah satu unsur yang penting dalam pengelolaan media sosial, menurut Mona, adalah soal penulisan. Iapun tidak ujuk-ujuk menjadi pegiat media sosial. Sebelumnya, ia telah menekuni dunia tulis-menulis.

“Dulu awal saya belajar menulis itu di era ketika orang-orang punya blog pribadi,” ujarnya, Jumat (13/5).

Setelah sering menulis, ia menjadi reporter di laman resmi PP Muhammadiyah. Di web tersebut, ia sering menulis dengan gaya feature dan indepth. Belakangan, tak hanya melahirkan tulisan jurnalistik, ia juga menulis esai dan menulis copywriting.

Mona berpesan kepada peserta halalbihalal agar terus belajar menulis. Menurutnya, platform belajar menulis ada banyak. Bisa belajar kepada mentor, ahli, atau otodidak melalui kelas-kelas di YouTube.

“Belajar menulis di media sosial juga efektif. Ada beberapa penulis yang lahir dari hobi menulis status di media sosial,” ujarnya.

Ia juga berpesan agar selalu menuliskan ide ketika muncul. Ketika ada ide tentang sebuah tulisan muncul, maka harus segera ditulis. Baik ditulis di sticky notes, buku catatan, atau di HP.

Baca Juga  Al-Qalam dan Nun: Spirit Literasi dalam Al-Qur'an

Terakhir ia menambahkan bahwa masyarakat sekarang sudah dimudahkan dalam hal kepenulisan. Penulis tidak perlu lagi ke perpustakaan untuk mencari buku atau referensi. Referensi bisa dicari di perpustakaan digital. Bahkan menulis juga bisa dari HP tanpa menggunakan laptop.

Acara halal bihalal virtual untuk bersilaturrahmi bersama para kontributor penulis IBTimes ini diakhiri dengan kuis berhadiah kaos IBTimes. Jadi, acara tidak membosankan, justru semakin seru dan menambah semangat teman-teman audiens.

Reporter: Safira Akmalun/Yusuf

Avatar
1446 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Anak Ideologis itu Amal Jariyah

1 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al Hadar menyebut anak ideologis lebih baik daripada anak biologis. Alasannya, karena perjuangan dengan…
Report

Alissa Wahid: Gus Dur Teladan Kesetaraan dan Keadilan

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Wahid memberikan tausiyah pada peringatan Haul Gus Dur ke-15 yang bertempat di Laboratorium Agama UIN…
Report

Alissa Wahid: Empat Faktor Penyebab Meningkatnya Kasus Intoleransi di Indonesia

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid menyampaikan bahwa ada empat faktor utama yang menyebabkan tren peningkatan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds