Report

Buka Seminar Internasional Tarbiyah, Rektor UAD: Perlu Standar Etika Baru

2 Mins read

IBTimes.ID – Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (PAI UAD) berkolaborasi dengan Faculty of Education Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor (KUIS) mengadakan International Seminar on Tarbiyah (ISoT) tahun 2023. ISoT 2023 digelar pada 16 Agustus 2023 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Dalam sambutan pembukaan, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UAD Dr. H. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag berharap kolaborasi seminar tidak hanya antar dosen, tetapi kolaborasi antar mahasiswa dari UAD dan UIS.

ISoT 2023 mengangkat  tema besar Education in the Digital Age: Issues and Challenges in the Development Ethics. Timbalan Naib Conselor dari Kolej Universitas Islam Antarbangsa Selangor (UIS)  Prof. Madya Zetty Nurzuliana binti Rashed, menjelaskan pendidikan akhlak perlu menekankan kejujuran dan integritas dalam segala aspek terutama di era digital. Pendidikan akhlak perlu fokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis supaya mampu menilai konten digital secara kritis, memahami implikasinya, dan mengambil keputusan secara bijak.

Perlu Standar Etika Baru

Sebelum membuka acara seminar, di ruang Amphitarium UAD Kampus 4, lantai 9, Rektor UAD Dr. Muchlas, MT berharap Kerjasama antara UAD dan UIS tidak hanya join seminar, tetapi kerjasama riset dan student mobility. Menurut Muchlas, tema seminar ini sangat penting dan luar biasa, bahwa pengaruh disrupsi telah menghantam dunia pendidikan dari hulu (filosofinya) sampai hilir (kegiatan di kelas), dari subyek sampai obyek.

Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengutip buku The death of expertise karya Tom Nichols untuk menjelaskan generasi post-truth. Generasi dimana nilai-nilai kebenaran tidak lagi diukur dengan kebenaran itu sendiri, tetapi seberapa banyak yang menyetujuinya. Menurut Muchlas, kini hampir semua otoritas keilmuan kita diambil alih oleh dunia digital. Otoritas agama (dakwah) dan otoritas keilmuan juga diambil alih. Para generasi baru, mereka tidak bertanya pada pakar, tetapi bertanya pada mesin pencari google. Otoritas telah diambil alih, demikian juga otoritas keilmuan pendidikan diambil alih oleh era digital.

Baca Juga  Satu Abad Majelis Tarjih dan Observatorium KH Wardan Diponingrat

Dalam seminar ini, Muchlas melontarkan isu tentang bagaimana standar etika baru dan moral baru. Sehingga masa depan generasi muda dan ilmu pendidikan Islam memiliki standar etika baru yang adaptif dan era disruptif. “Kita perlu merumuskan standar etika baru yang adaptif dengan perubahan disruptif”, tegasnya.

Dalam sesi pertama Yazida Ichsan, S.Pd.I., M.Pd Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UAD, bertindak sebagai moderator. Ada dua pembicara utama, pertama Dr. Sapie Sabilan (Kolej Universiti Islam Antarbangsa) tentang pendidikan digital dan Dr. Arif Rahman. M.Pd.I Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam (FAI) UAD menyampaikan Artificial Intelligence (AI).

Paper terpilih ISoT akan diterbitkan di Jurnal Internasional, antara lain: (1) UMRAN: International Journal of Islamic and Civilizational Studies; (2) ASEAN: Journal of Teaching & Learning in Higher Education; (3) QALAM: International Journal of Islamic and Humanities Research; dan (4) ATTARBAWIY: Malaysian Online Journal of Education.

Dalam gelaran tersebut, para civitas akademika, pendidik, guru, dan mahasiswa dari Indonesia dan Malaysia membahas tentang isu-isu dan tantangan pendidikan di era digital, terutama pada aspek etika. ISoT 2023 diharapkan menjadi ruang intelektual bagi semua pihak dalam memberikan solusi bagi tantangan pendidikan era digital. Kegiatan ISoT 2023 merupakan upaya menghasilkan rumusan agar praktik pendidikan Islam selalu relevan dengan kebutuhan global, khususnya transformasi digital.

(Azaki)

Avatar
1344 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Savic Ali: Muhammadiyah Lebih Menderita karena Salafi Ketimbang NU

2 Mins read
IBTimes.ID – Memasuki era reformasi, Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Lahirnya ruang keterbukaan yang melebar dan lapangan yang terbuka luas, nampaknya menjadi…
Report

Haedar Nashir: dari Sosiolog Menjadi Begawan Moderasi

2 Mins read
IBTimes.ID – Perjalanannya sebagai seorang mahasiswa S2 dan S3 Sosiologi Universitas Gadjah Mada hingga beliau menulis pidato Guru Besar Sosiologi di Universitas…
Report

Siti Ruhaini Dzuhayatin: Haedar Nashir adalah Sosok yang Moderat

1 Mins read
IBTimes.ID – Siti Ruhaini Dzuhayatin Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyebut, bahwa Haedar Nashir adalah sosok yang moderat. Hal itu terlihat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *