Dalam pergaulan kita sehari hari, tentu kita pernah merasakan di mana situasi dan kondisi yang tidak menyenangkan. Kapan lagi, kalau bukan ketika kita dihina atau direndahkan orang lain maupun teman-teman kita.
Keadaan seperti itu juga dirasakan oleh Rasulullah Saw ketika berdakwah. Pada waktu itu, beberapa kaum yang beliau datangi tidak mau menerima dan menolak dakwah dan ajaran Rasulullah Saw. Pun mereka malah sebaliknya, menghina, merendahkan, dan parahnya lagi sampai memukuli Nabi hingga berdarah-darah.
Namun, apakah dari kejadian itu Rasulullah Saw marah dan dendam? Tentu saja tidak. Beliau membalasnya dengan doa. Bagaimana bunyi doanya?
Doa Ketika Dihina Orang Lain
Sebagaimana doa yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. Berikut bunyi doa ketika kita dihina orang lain.
اللهم اغفر لقومي، فإنهم لا يعلمون
Allahummaghfir li qaumi fa innahum la ya’lamun.
Artinya: “Ya Allah ampunilah kaumku, (mereka berbuat demikian) karena mereka tidak mengetahui.”
Doa di atas sebagaimana tercantum dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang berbunyi:
عن عبد الله بن مسعود قال: كأني أنظر إلى رسول الله ﷺ يحكي نبيًّا من الأنبياء -صلوات الله وسلامه عليهم- ضربه قومه فأدمَوْه، وهو يمسح الدم عن وجهه، ويقول: اللهم اغفر لقومي، فإنهم لا يعلمون (متفق عليه)
Artinya: “Saat itu beliau dipukul hingga berdarah. Pendarahan yang muncul di wajah Nabi SAW menunjukkan bahwa pukulan yang dilayangkan kepadanya begitu sangat keras. Sambil mengusap darahnya, beliau tak lantas membalas perlakuan mereka. Namun beliau malah mendoakan mereka dengan doa di atas.
Kalimat fa innahum laa ya’lamun yang dibacakan nabi di atas menunjukkan bahwa nabi sangat memahami kondisi orang-orang yang menghina dan memukuli beliau. Mereka, bagi Nabi SAW, adalah orang-orang yang tidak mengetahui kemuliaan ajaran yang dibawa Rasulullah. Jika mereka mengetahui, mereka pasti akan sadar dan merasa malu telah berbuat demikian”.
Penutup Doa
Sebagaimana yang kita tahu, bahwa tak selamanya kejahatan dibalas dengan kejahatan. Justru malah sebaliknya, kejahatan seharusnya dibalas dengan kebaikan. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah, yakni dengan cara mendoakan.
Renungkan firman Allah Swt:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Artinya: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” ( QS. Ar Rad: 11)
Yuk amalkan!
Editor: Soleh
.