Menjadi kaya raya dan memiliki kekayaan yang melimpah ruah adalah sebuah keinginan dalam diri setiap manusia. Segala bentuk pekerjaan yang mereka kerjakan adalah demi mengumpulkan banyak uang dan untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri dan keluarga.
Dalam Islam, memiliki banyak harta dan kekayaan adalah hal yang boleh-boleh saja. Asalkan hart aitu didapatkan dengan cara yang halal dan digunakan untuk kebaikan dan hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan bersama.
Sebagaimana salah satu Nabi dan Rasul utusan Allah, yakni Nabi Sulaiman yang memiliki kekayaan yang melimpah dari Allah Swt.
Doa Nabi Sulaiman agar Kekayaan Melimpah
Tentu harta banyak ataupun kekayaan melimpah itu tidak dating begitu saja dengan duduk santai di rumah. Melainkan, perlu usaha, ikhtiar dan berdoa kepada Allah Swt. Sebagaimana doa Nabi Sulaiman di bawah ini:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكاً لاَ يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”.
Adapun sebelum mengucapkan doa di atas, Nabi Sulaiman AS pernah ditimpah dengan sakit keras, badan lemah tak berdaya, yang itu sebagai bentuk teguran dari Allah atas kesalahan pada diri Nabi Sulaiman AS. Akhirnya beliau pun memohon ampunan dan meminta kekayaan dari Allah dengan doa di atas.
Penutup Doa
Sebagai upaya untuk terwujudnya keinginan menjadi kaya dan memiliki kekayaan melimpah, tentu tidak hanya dengan doa di atas, melainkan perlu segala usaha, ikhtiar dan kerja keras dari diri kita masing-masing. Tentu dengan tanda kutip, usaha dan pekerjaan yang halal dan berkah.
Perhatikan firman Allah Swt di bawah ini:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Artinya: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Rad: 11)
Semoga bermanfaat.
Editor: Soleh