Pernahkah Anda mendengar istilah penyakit ain? Sebuah penyakit yang berasal dari pandangan mata seseorang ketika melihat sesuatu yang dikagumi pada orang lain dan dibarengi dengan rasa hasad, iri-dengki, tidak suka di dalam jiwa dan ingin mencelakai orang yang dipandangnya.
Penyakit ain mungkin terdengar sangat tidak masuk akal, mungkinkah sebuah pandangan saja bisa menyebabkan orang lain sakit bahkan dampak parahnya meninggal dunia. Akan timbul pertanyaan; apa iya, sekedar memandang saja membuat orang sakit bahkan mati?. Apakah penyakit ain ini benar-benar nyata adanya?.
Mari coba kita perhatikan sebuah hadist Rasulullah di bawah ini:
الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَىْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ
“Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa.” (HR. Muslim no. 2188).
Sebagaimana Aisyah juga berkata:
كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يَأْمُرُنِي أَنْ أَسْتَرْقِيَ مِنَ العَيْنِ
Artinya: “Dahulu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memintaku agar aku diruqyah untuk menyembuhkan ‘ain” (HR. Muslim no. 2195).
Ibnu Hajar al-Asqalany dalam kitabnya Fath al-Bari juga mendefenisikan ain sebagai sebuah pandangan yang terkagum atau takjub dibarengi dengan rasa iri dan dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk, sehingga mengakibatkan adanya bahaya terhadap yang dipandangnya.
Doa Berlindung dari Penyakit Ain
Agar terlindungi dan terhindar dari penyakit ain di dalam diri kita, ada sebuah doa yang bisa dibaca dan diamalkan. Sebagaiman bunyi doanya berikut ini:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua Setan, Binatang yang beracun dan ‘Ain yang menyakitkan” (HR. Bukhari).
Doa itu sebagai salah satu dari ikhtiar kita agar dijauhkan dari penyakit ain. Namun, selain doa di atas, tentu ada juga usaha dan ikhtiar lain yang bisa kita lakukan. Diantaranya; pertama, kita harus berusaha menghindari sifat suka memamerkan, sifat berbangga diri, membicarakan soal harta kekayaan, kesuksesan dalam bekerja dan lain-lain, yang itu bisa membuat orang sakit hati, iri, dengki, dan hasad kepada kita. Baik di kehidupan nyata maupun di kehidupan maya.
Kedua, senantiasa memelihara diri kita dari segala bentuk larangan, bertaubat jika telah melakukan sebuah dosa dan senantiasa membentengi diri dengan berdzikir dan berdoa kepada Allah Swt. Ketiga, tanamkanlah rasa syukur di dalam diri kita dengan apa yang sudah diberikan oleh Allah Swt. Sehingga tidak timbul rasa hasad atau iri-dengki terhadap nikmat yang diterima oleh orang lain.
***
Sebagaimana Allah berfirman:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Artinya: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Rad: 11).
Demikianlah doa agar kita terhindar dari penyakit ain, tentu itu semua juga tidak terlepas dari usaha dan ikhtiar kita sendiri. Semoga bermanfaat.
Editor: Soleh