IBTimes.ID – Dolfie Othniel Frederic Palit (OFP), anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, resmi menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Tengah periode 2025-2030. Penetapan ini dilakukan dalam Konferensi Daerah (Konferda) di Hotel Patra Semarang pada 27 Desember 2025, yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Pelantikan Dolfie bersama 24 pengurus baru lainnya menandai babak baru bagi PDI Perjuangan di Jawa Tengah, basis tradisional partai yang dikenal sebagai “kandang banteng”. Dolfie menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat Bambang Wuryanto (Bambang Pacul), yang diberhentikan pasca Kongres PDI Perjuangan ke-VI.
Dilansir dari Kumparan.com pada (28/12/2025), latar belakang kekalahan menjadi pendorong utama. Pada Pilgub Jawa Tengah 2024, pasangan yang diusung PDI Perjuangan, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, kalah dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Serupa dengan Pilpres 2024, di mana calon dari PDI Perjuangan tidak berhasil meraih kemenangan.
Dolfie, yang berusia 57 tahun dan menjabat Wakil Ketua Komisi XI DPR RI bidang keuangan serta perbankan, menyatakan langkah pertama adalah melakukan evaluasi mendalam terhadap kondisi partai saat ini.
“Kami akan mulai dengan mengevaluasi situasi internal untuk memahami apa yang terjadi sebelumnya. Dari hasil evaluasi itu, kami akan menentukan langkah-langkah selanjutnya,” kata Dolfie usai Konferda.
Ia mengungkapkan telah menerima amanah khusus dari Megawati Soekarnoputri untuk mengembalikan kejayaan PDI Perjuangan di Jawa Tengah.
“Ibu Ketum mengharapkan kami mampu mengembalikan kemenangan partai di wilayah ini. Itulah tugas utama kami, dan beliau percaya kami bisa melaksanakannya,” ujarnya.
Target jangka panjang Dolfie adalah memastikan PDI Perjuangan meraih kemenangan pada Pemilu 2029, termasuk di tingkat legislatif, gubernur, bupati, dan wali kota.
“Sasaran kami adalah menjadikan Jawa Tengah kembali sebagai kandang banteng sekaligus benteng pertahanan partai,” tegas Dolfie.
Meski demikian, ia menyadari banyak hambatan yang harus dihadapi, seperti perubahan lanskap politik, pola komunikasi masyarakat yang semakin digital, serta dinamika sosial yang berkembang pesat.
“Tantangan eksternal cukup besar, tapi internal kami juga perlu memperkuat kaderisasi agar mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut,” jelas Dolfie.
Dolfie optimistis seluruh kader PDI Perjuangan di Jawa Tengah tetap solid dan bersatu untuk mencapai tujuan tersebut. Konferda ini menjadi momentum konsolidasi menuju pemilu mendatang.

