Kisah ini bukan dongeng tentang hewan. Di bilangan Blok-M Jakarta Selatan, ada dua sosok maskot bergerak lincah. Sesekali tangannya melambai ke arah pengendara yang melintas persis di bawah stasiun MRT Blok-M. Sekali waktu juga berjoget yang menyita perhatian publik siang itu (6/8/2018).
Tak jarang beberapa orang yang melintas di depan maskot itu, gemas ingin mencubit karena saking lucunya. Beberapa muda-mudi juga tertawa riang melihatnya dan mengajaknya untuk berswafoto bersama kawan-kawannya.
Ikhsan seorang warga Jakarta yang melintas sempat bertanya soal maskot ini yang kebetulan didampingi seorang pegitat filantropi dari Lazismu atau lembaga amil zakat nasional yang bernama Nazhori Author. Author mengatakan dua maskot itu Samu dan Domu. “Samu mewakili Sapi dan Domu mewakili Domba,” katanya.
Begitu juga Najwa dan kawan-kawannya yang baru pulang sekolah dari sekolah yang berada di kawasan Bulungan. Ia terus tersenyum dan penasaran dengan Samu dan domu hingga akhirnya meminta untuk berfoto bersama.
Pemuda itu terus penasaran, Author mengatakan keberadaan Samu dan Domu tidak sekadar refreshing, keduanya hadir di sini untuk menyampaikan pesan jika hari raya akbar Idul Adha akan segera tiba.
Author menambahkan, maskot ini juga mewakili Lazismu dalam program Kurban Untuk Kemanusiaan. “Program kurban yang didedikasikan dan disalurkan untuk mereka yang berada di kawasan pedalaman, terdepan dan tertinggal,” pungkasnya.
Tak berselang lama, Samu dan Domu naik Lift. Tentu saja saat masuk ke dalam Lift sebelum pintu transparannya tertutup membuat orang-orang di sekitarnya tak kuasa menahan tawa. Maskot ini pun naik ke atas menuju lokasi tiket MRT. “Rencananya dari Blok-M akan menuju ke stasiun MRT Dukuh Atas.
Sebelum membeli tiket, petugas keamanan dibuatnya terkejut. Lagi-lagi tingkah Samu dan Domu juga memancing petugas keamanan untuk tertawa. Setelah mendapat izin, kedua dipersilahkan membeli tiket untuk menikmati perjalanan dengan moda raya terpadu (MRT).
Kisah perjalanan Samu dan Domu tidak berhenti di situ, sebelum pintu kereta MRT terbuka, keduanya mengundang perhatian banyak penumpang. Saat masuk ke dalam MRT itu, seperti ada penumpang yang berbeda yang memecah kebuntuan suasana hingga tiba di stasiun MRT Dukuh Atas.
Semua mata tertuju pada Samu dan Domu. Tidak sedikit para penumpang mengambil foto aksi Samu dan Domu selama perjalanan. Lazismu menyuguhkan ide maskot Samu dan Domu adalah sebuah pilihan bagaimana sebagai lembaga amil zakat menyapa publik dengan model komunikasi dari yang tak seperti biasanya.
Langkah ini harus berani, karena semua orang ingin menerima dan memaknai pesan yang berbeda. Dalam hal ini, lanjut Author sebuah pesan ajakan berkurban yang dapat dimaknai semua orang untuk membangun semangat berbagi dan kebersamaan tanpa kemewahan.
Lazismu ingin pesan ini sampai ke semua kalangan agar khalayak menjadi pencerita kepada khalayak lainnya dengan pesan moral dan edukatif Samu dan Domu menjelang hari raya kurban idul Adha. (LAZISMU).