Fikih

Fikih Haji Lansia: Jangan Fokus Ngejar Sunah, Tapi Lupa yang Wajib

2 Mins read

Sosialisasi dan edukasi dari petugas haji Indonesia gencar dilakukan. PPIH Arab Saudi Sektor 1 Madinah misalnya, pada Minggu (28/5/2023) sore Waktu Arab Saudi, melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada jemaah haji di Hotel Grand Plaza Madinah. Layanan Bimbingan Ibadah, Layanan Jemaah Lansia dan Kesehatan, terjun memberikan sosialisasi 

KH. Aminuddin Sanwar, petugas Bimbingan Ibadah Sektor 1 menjelaskan, pihaknya memberikan edukasi seputar pentingnya menjaga fisik jemaah dalam menjalankan ibadah. “Ibadah bagi para lansia tidak bisa dipaksakan, karena kondisi fisiknya berbeda-beda,” katanya. 

Dia menjelaskan, di Madinah ada sejumlah ibadah. Misalnya, kegiatan ziarah maqbarah Rasulullah SAW, ziarah ke makam Baqi, ibadah arbain yakni shalat 40 waktu berjamaah di masjid Nabawi, ziarah ke masjid Quba, masjid Qiblatain dan masjid Khandaq. Lalu, ada ziarah ke jabal Uhud. Rangkaian di Madinah diakhiri dengan melakukan niat dan ihram di Bir Ali. 

“Semua itu harus menyesuaikan kemampuan masing-masing. Karena lansia ada yang mandiri ada yang tidak, maka sesuaikan kondisi, jangan memaksakan,” tambah KH. Aminuddin Sanwar.  

“Jalankan sesuai kemanpuan, kalau memang nggak mampu jangan dipaksakan. Karena dalam setiap menjalankan ibadah, jemaah memiliki kapasitas kemampuan individu masing-masing dan beebeda,” tuturnya. 

Jangan Terlalu Memburu Sunah

“Allah selalu memberikan jalan keluar. Ini baru awal, dan sunah. Masih ada yang wajib di Makkah maka jaga kesehatan. Jangan sampai memburu sunah tapi mengabaikan atau mengorbankan yang wajib. Serahkan kepada Allah yang memiliki sifat rahman dan rahim,” ukar KH. Aminuddin Sanwar. 

Menurutnya, sosialisasi akan terus dilaksanakan ke semua kloter di Sektor 1. Petugas Layanan Jemaah Lansia Sektor 1 Madinah, Nasrullah Jamaludin mengatakan, pihaknya tak henti-henti melakukan sosiaisasi tentang pelayanan lansia di bidang kesehatan hingga ibadah. “Menjaga kesehatan itu penting, jangan sampai diabaikan. Karena rangkaian ibadahnya masih panjang dan menuntut kondisi fisik yang prima,” tuturnya. 

Baca Juga  Hukum Aborsi Menurut Empat Mazhab

Dalam kaitan ini, Ketua Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Ziyad berpesan kepada jemaah haji, terutama bagi yang sudah memiliki tenaga yang prima, agar tidak mengejar dan menguras tenaga untuk ibadah-ibadah sunnah. Pasalnya, jemaah haji harus menjaga kesehatan untuk menyambut puncak haji di Makkah nanti.

“Jangan menguras tenaga untuk ibadah sunnah dan pada akhirnya sakit, sehingga ketika ibadah puncak di Makkah tidak bisa melaksanakan secara sempurna,” ujar Ziyad kepada IBTimes, Minggu (28/5/2023).

Menurutnya, bagi jemaah haji yang sudah udzur, beribadah di semua tempat di tanah haram sama utamanya dengan beribadah di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram. Sehingga jemaah tidak perlu memaksakan diri.

Lebih-lebih, menurut Ziyad, jemaah nanti akan menghadapi musim panas di Arab Saudi yang panasnya mencapai 45 derajat. Maka penting untuk menjaga kesehatan agar bisa maksimal ketika menjalankan puncak haji.

Pewarta: Azaki KH

Editor: Soleh

Avatar
1457 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Fikih

Hukum Jual Beli Sepatu dari Kulit Babi

2 Mins read
Hukum jual beli sepatu dari kulit babi menjadi perhatian penting di kalangan masyarakat, terutama umat Islam. Menurut mayoritas ulama, termasuk dalam madzhab…
Fikih

Hukum Memakai Kawat Gigi dalam Islam

3 Mins read
Memakai kawat gigi atau behel adalah proses merapikan gigi dengan bantuan kawat yang dilakukan oleh dokter gigi di klinik. Biasanya, behel digunakan…
Fikih

Hukum Musik Menurut Yusuf al-Qaradawi

4 Mins read
Beberapa bulan lalu, kita dihebohkan oleh polemik besar mengenai hukum musik dalam Islam. Berawal yang perbedaan pendapat antara dua ustadz ternama tanah…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds