Tanya:
Setelah saya selesai tarawih dan mengikuti pengajian rutin, saya menyelesaikan bacaan Al-Quran agar selesai. Tetapi sesudah makan sahur belum juga selesai, tinggal satu juz. Namun saya lupa menyelesaikan satu juz tersebut, tiba-tiba saya dapat melihat sesuatu yang ajaib dan kejadian itu selesai setelah saya mendengar azan.
Melihat pandangan itu, badan saya lunglai dan perasaan takut dan ngeri, dan apalagi, saya tak mampu menceritakannya. Apakah ini dapat dimaksud pada pengertian Lailatul Qadar? Karena memang pada waktu itu bertepatan tanggal 27 Ramadhan? Apakah itu rahmat bagi saya ataukah teguran dari Allah? Doa-doa apa yang dibaca pada waktu itu mengharapkan mendapat Lailatul Qadar? (Penanya: Saparuddin Sari, NBM. 492632. Pimp. SMP Muh. Jl. Samudra No. 33 Kotaagung Lampung Selatan).
Jawab:
Tidak ada keterangan dalam Al-Quran maupun Hadits yang menggambarkan kejadian-kejadian seperti yang Anda alami itu sebagai suasana di malam Lailatul Qadar. Karena itu, Saudara tidak usah mengambil kesimpulan bahwa seperti itu Lailatul Qadr. Juga tidak usah menduga-duga yang lain apakah itu rahmat atau peringatan Allah.
Tetapi yang jelas, bahwa Allah itu Maha Kuasa. Segala yang diberikan kepada manusia sebagai hamba-Nya merupakan ujian untuk menguji siapakah manusia yang baik amalnya. Seperti tersebut dalam Al-Quran surat Al-Mulk ayat 2 dan ayat 40 surat An-Naml yang memberi gambaran tuntunan bagaimana seharusnya orang yang mengalami hal-hal yang menakjubkan. Seperti dialami oleh Nabi Sulaiman AS, maka Nabi Sulaiman berucap: “Haadza min fadli rabbiy liyabluwaniy asykuru am akfur.” Artinya, “Ini dari anugerah Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku tergolong orang yang bersyukur atau yang ingkar.”
Dan selanjutnya perlu diingat bahwa ujian Allah itu ada kalanya berupa yang menyenangkan, ada kalanya pula berupa sesuatu yang menyusahkan. Sebagaimana disebutkan dalam ayat 15 dan 16 surat Al-Fajr. Yang penting, sesuatu yang menyenangkan jangan menjadikan orang lupa diri, dan sesuatu yang menyusahkan jangan membuat orang hilang kesabaran dan menjadikan putus asa.
Adapun doa dalam beribadah menyongsong adanya Lailatul Qadar ialah memperbanyak doa: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anniy. Demikian berdasar riwayat Ahmad dan Ibnu Maajah dan At-Tirmidzy, ketika Aisyah bertanya kepada Nabi tentang doa apa yang dibaca ketika menghadapi Lailatul Qadar.
Sumber: Tim Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Fatwa-fatwa Tarjih: Tanya Jawab Agama 1.
Editor: Arif