In-DepthNews

Gerbang Praja: Bumikan Bahasa, Aksara, dan Adab Jawa

1 Mins read

IBTimes.ID-Yogyakarta-Gerbang Praja singkatan dari kalimat Gerakan Bangga Aksara Jawa yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial DIY bersama dengan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah mengadakan sarasehan program Restorasi Sosial dengan tema “Membumikan Bahasa dan Aksara Serta Adab Jawa, Menyambung Nafas Peradaban Kita”.

Sedangkan makna dari Gerbang Praja itu tediri dari dua kata Gerbang itu berarti Pintu dan Praja itu berarti Masyarakat yang diharapkan gerkan tersebut masuk pintu masyarakat tanpa menghilangkan keyakinan – keyakinan yang ada di masyarakat tersebut.

Gerbang Praja yang dilaksanakan pada Kamis, 15 Agustus 2019 di halaman PWM DIY dengan tema “Membumikan Bahasa dan Aksara Serta Adab Jawa, Menyambung Nafas Peradaban Kita” yang di hadiri oleh semua Pemuda Muhammadiyah se-DIY, KOKAM se-DIY serta dari sahabat kita GP Ansor / BANSER ikut hadir dalam agenda Gerbang Praja dan tak lupa ada hiburan dari Band legendaris yaitu Genk Kobra

Dalam acara sarasehan ini kami menghadirkan dua pembicara yaitu Ki Sutikno (Dosen Universitas Sarjana Wiyata Yogyakarta) dan KRMT. Akhir Lusono, S.Sn., M.M (LSBO Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY).

Pembicara pertama yaitu Ki Sutikno menyampaikan beberapa hal tentang bagaimana jawa di Yogyakarta terutama berbicara tentang ajaran-ajarannya Ki Hadjar Dewantara salah satunya ada ungkapan Lawan Sastra Mesti Mulyo yang artinya dengan ilmulah kamu mencapai kemuliaan yang setinggi-tingginya karena ilmu yang baik dan luhur itu akan menyelamatkan dunia dan melenyapkan kebiadapan manusia.

Ia pun menyampaikan banyak sekali tulisan-tulisan jawa yang maknanya itu kalo di jabarkan secara agama bisa sangat panjang seperti ungkapan “Sapa sing telaten, tembe buri bakal panen. Wong sing sombong, amale bakal kobong. Zamane wis zaman tuwa akeh manungsa Wing angel ditata tuntunane agama”.

Kemudian pembicara kedua yaitu KRMT. Akhir Lusono, S.Sn.,M.M, selaku ketua LSBO Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, menyampaikan beberapa hal terkait rasa Jawa dalam Muhammadiyah.

Baca Juga  Cabut Izin Pesantren, Upaya Kemenag Tangani Kasus Cabul di Pesantren

Ia pun menyampaikan bahwa dulu Suara Muhammadiyah sempat menggunakan aksara jawa menggunakan aksara jawa dan muhammadiyahpun sempat menyarakan untuk khotib berbahasa jawa di lingkungan Muhammadiyah ketika membawakan khutbahnya.

Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah berharap jika nantinya budaya Jawa bisa menjadi branding di Yogya.

Reporter: Norman Nur Alafatul Akhda (Bidang Dakwah dan Pengkajian Agama PW Pemuda Muhammadiyah DIY)

1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
News

Haul ke-15 Gus Dur: Refleksi Pemikiran dan Keteladan untuk Bangsa

2 Mins read
IBTimes.ID – Jaringan GUSDURian menggelar peringatan Haul ke-15 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Laboratorium Agama Masjid Universitas Islam Negeri (UIN)…
News

Inilah 9 Rekomendasi Simposium Beda Setara 2024

2 Mins read
IBTimes.ID – Simposium Best atau Beda Setara telah selesai digelar. Acara ini berlangsung selama dua hari, yakni Kamis-Jumat (15-16/11/2024) di Convention Hall…
News

Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia Masih Jauh dari Semangat Bhinneka Tunggal Ika

1 Mins read
IBTimes.ID – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid mengkritisi realitas kebebasan beragama di Indonesia, yang menurutnya masih jauh dari…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds