Jika Kiai Ahmad Dahlan pernah diancam bunuh ketika hendak berdakwah ke Banyuwangi, maka Haji Fachrodin pun mendapat ancaman serupa. Haji Fachrodin ketika akan berdakwah ke Ponorogo mendapat ancaman bakal dibunuh oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Cerita Haji Fachrodin diancam bakal dibunuh direkam dengan baik oleh Djarnawi Hadikusuma dalam bukunya, Matahari-matahari Muhammadiyah. Kisah Haji Fachrodin berdakwah ke Ponorogo sebagaimana diulas berikut ini.
Haji Fachrodin ke Ponorogo
Haji Fachrodin adalah murid ideologis Kiai Ahmad Dahlan. Dan Kiai Ahmad Dahlan pernah diancam bunuh oleh orang Banyuwangi, apabila Kiai datang ke sana untuk mendirikan Muhammadiyah. Tetapi beliau tetap saja datang, kiai selamat dan cabang Muhammadiyah Banyuwangi jadi berdiri. Maka Haji Fachrodin berdakwah ke Ponorogo pun mendapat tantangan serupa. Ia mendapat ancaman dari orang-orang yang belum suka kepada Muhammadiyah. Beliau diancam akan dihantam dengan rantai besi hingga menemui ajalnya.
Bukan Haji Fachrodin kalau keder dengan ancaman seperti itu. Beliau tetap juga berangkat. Sampai di Ponorogo, para pengurus calon cabang Muhammadiyah di sana menganjurkan agar dia kembali saja ke Yogyakarta, membatalkan Tabligh umum yang telah direncanakan. Mereka khawatir karena keadaan telah gawat dan jiwanya dalam keadaan bahaya. Mendengar hal itu, lantas apa kata Fachrodin?
“Siapa yang akan merantai saya, silahkan rantai! Fachrodin tidak akan takut dan tidak akan mundur di dalam berbakti kepada Allah!”
***
Menurut Djarnawi Hadikusuma, konon Haji Fachrodin sangat meyakini firman Allah yang berbunyi: “Katakanlah Muhammad: Tidak akan mengenai kami kecuali apa yang memang telah Allah tentukan bagi kami. Dia itulah Pelindung kami. Maka hendaklah segala orang mukmin berserah diri kepada Allah!”
Bagaimanakah nasib Fachrodin ketika berdakwah ke Ponorogo?
Apabila Allah telah melindungi Kiai Ahmad Dahlan di Banyuwangi, maka Dia pun tidak lupa untuk melindungi Haji Fachrodin. Tabligh umum Muhammadiyah di Ponorogo berjalan terus dengan mendapat perhatian besar dari kaum muslimin. Konon, lebih dari dua jam Haji Fachrodin berpidato dengan lantang, tegas, serta nalar. Tidak ada yang terjadi dan Haji Fachrodin berdakwah ke Ponorogo dengan selamat. Bahkan ia kembali ke Yogya dengan selamat, sehat wa afiat. Dan Cabang Muhammadiyah Ponorogo berdiri dan maju dengan pesatnya.
Sumber: buku Matahari-matahari Muhammadiyah karya Djarnawi Hadikusuma.
Editor: Arif