Bajo-IBTimes.ID-Hilman Latief, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, kali ini berkesempatan mengadakan lawatan ke Wajo Sulawesi Selatan. Hilman berangkat dari Yogyakarta pukul 22.00 WIB dan sampai di Makassar pukul 01.00 WITA. Setelah itu, Hilman dijemput oleh panitia untuk menuju lokasi tujuan. Perjalanan yang ditempuh dari bandara hingga tempat tujuan memakan waktu kurang lebih lima jam.
Setelah sampai ketempat tujuan, Hilman langsung diarahkan ke villa tempat peristirahatan Bupati guna beristirahat melepas lelah di sana. Dirasa sudah cukup beristirahat, Hilman dijemput kembali oleh panitia diajak untuk melihat amal usaha Muhammadiyah seperti Masjid (berdiri tahun 1928), panti asuhan (berdiri sekitar tahun 1960) dan sekolah. Dilanjutkan mengunjungi sebuah masjid milik Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah di sana.
Pada sore hari, Hilman diundang untuk menghadiri acara buka bersama di rumah dinas Bupati bersama para tokoh dan ribuan warga lainnya di Wajo. Selepas buka bersama, semua menuju Masjid Agung Wajo dan Hilman sudah dijadwalkan memberikan ceramah umum di hadapan ribuan warga.
Amran Mahmud, sebagai Bupati Wajo, adalah seorang aktivis Muhammadiyah yang dari dahulu sudah dikenal sangat mendukung kegiatan anak-anak muda. Ia kerap memfasilitasi pelatihan dan pertemuan lainnya untuk pergerakan aktivis muda dan remaja. Kata Hilman, ia nampak visioner dan Hilman berharap agar Bupati dan Wakil Bupati Wajo bisa mengemban amanah dengan baik dan mengembangkan Kabupaten Wajo di masa mendatang.
Amran kemudian juga menyerahkan bantuan (penggunaan mobil ambulance) kepada Lazismu dan ia berharap Lazismu menjadi mitra pemerintah untuk menangani masyarakat yang tidak memiliki skema asuransi. Ia nampaknya yakin bahwa lembaga amil adalah mitra strategis. Hilman juga berharap, Bupati Wajo bisa mendukung penyelesaian kantor Lazismu Wajo, berupa sebuah rumah dan lahan yang diwakafkan oleh mantan Rektor IAIN Alauddin. Bila selesai, Hilman yakin bahwa ini akan menjadi kantor Lazismu paling bagus dan keren se-Indonesia. Hilman berharap kepada para pengurus Lazismu Wajo bisa mengimbangi kepercayaan Bupati dengan kerja keras, masif dan sistematis.
Bupati Wajo memiliki dua orang anak yang pernah disekolahkan di Muallimin Yogyakarta. Dan kini, kedua anaknya juga berkuliah di tempat Hilman bertugas, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hilman memberikan beberapa catatan refleksi Nuzulul Qur’an. Dalam catatannya, Hilman menyinggung beberapa hal yang intinya:
“BERISLAM ITU MUDAH, TAPI BERISLAM YANG BAIKDAN BENAR ITU PERLU KERJA KERAS DAN MAU BELAJAR”.
Kalimat inti tersebut diuraikan oleh Hilman dalam tiga poin:
- Perlunya penguatan literasi dan gemar membaca buat anak bangsa, jangan sampai jempol bermain sosial media di HP lebih cepat dari kemampuan berfikir.
- Menjaga kebersamaan dan persatuan paska pemilu dan Menghilangkan tradisi mencemooh.
- Mendorong pelaksanaan filantropi Islam secara sistematis dan tertata. Kita kadang merasa menunaikan zakat seperti MEMBERI zakat, padahal yang benar adalah MEMBAYAR zakat. Maknanya beda, aturannya beda dan semangat antara memberi dan membayar juga beda.
Selesai shalat Tarawih di Masjid Agung, Hilman berpamitan kepada Bupati Wajo untuk menuju Makassar. Namun, Hilman diajak mampir terlebih dahulu di Cafe milik Pemuda Muhammadiyah dan berbincang sekitar satu jam tentang berbagai isu, khususnya filantropi Islam dan proyek-proyek sosial yang bisa digarap di daerah.
Jam 12.00 WITA malam, Hilman menuju Makassar dan sampai di Makassar ketika Sahur. Setelah sahur dan shalat shubuh, Hilman diantar ke Hotel milik UIN Alauddin. Pada pukul 09.30 WITA, Hilman berangkat menuju Universitas Muhammadiyah Makassar bertemu dengan Dewan Syariah, Badan Pengawas, Pengurus Lazismu dan eksekutifnya. Pada intinya, Hilman menargetkan Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan membentuk tim asistensi dan persiapan audit. Selain itu Hilman sangat mewajibkan laporan keuangan Lazismu Wilayah Sulawesi sudah diperiksa auditor eksternal tahun ini. Semua sepakat dan bersemangat.
Reporter: Hilman Latief
Editor: Yahya Fathur Rozy