Olahraga

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional

1 Mins read

IBTimes.ID – Komite Olimpiade Internasional (IOC) resmi menjatuhkan larangan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga internasional. Keputusan ini diambil setelah pemerintah Indonesia menolak memberikan visa kepada atlet asal Israel.

Penolakan itu terjadi menjelang pelaksanaan World Artistic Gymnastics Championships di Jakarta. Pemerintah Indonesia menyebut kebijakan tersebut merupakan bentuk protes terhadap serangan militer Israel di Jalur Gaza.

Langkah Indonesia menuai kecaman dari Federasi Senam Israel (IGF) yang menilai tindakan itu menciptakan “preseden berbahaya.” IGF juga menuding Federasi Senam Internasional (FIG) gagal menjamin keikutsertaan atlet mereka.

Dikutip dari Reuters (23/10) dalam rapat pekan ini, IOC memutuskan menghentikan seluruh komunikasi dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terkait peluang menjadi tuan rumah Olimpiade, Youth Olympic Games, maupun kegiatan olahraga internasional lainnya.

IOC menegaskan, sanksi ini akan tetap berlaku hingga Indonesia memberikan jaminan tertulis bahwa seluruh peserta, tanpa memandang kewarganegaraan, dapat masuk dan bertanding di wilayahnya.

Selain itu, IOC juga mengimbau seluruh federasi olahraga internasional untuk tidak menggelar acara atau pertemuan di Indonesia selama larangan masih diberlakukan.

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan tanpa hubungan diplomatik resmi dengan Israel, Indonesia sebelumnya disebut telah memberi sinyal bahwa tim Israel akan diizinkan ikut serta dalam kejuaraan tersebut. Namun, keputusan akhir pemerintah justru sebaliknya.

Akibat kebijakan itu, sejumlah atlet Israel, termasuk Artem Dolgopyat—juara dunia nomor lantai, peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, perak Olimpiade Paris 2024, dan dua kali juara Eropa—gagal tampil.

IGF sempat mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) agar kejuaraan dipindahkan atau partisipasi Israel dijamin, namun pengadilan menolak permintaan tersebut.

IOC kemudian memanggil perwakilan KOI dan FIG ke markas mereka di Lausanne, Swiss, untuk membahas persoalan ini lebih lanjut. Dalam pernyataannya, IOC kembali menegaskan komitmen terhadap prinsip non-diskriminasi dan akses bebas bagi seluruh atlet di setiap ajang olahraga internasional.

Baca Juga  Target 4 Besar, Haedar Nashir Dukung HW FC di Liga 2

(MS)

Related posts
Olahraga

Timnas U-22 Indonesia Menang atas Myanmar Skor 3-1, Namun Tetap Tersingkir dari SEA Games 2025 

2 Mins read
IBTimes.ID – Harapan Timnas U-22 Indonesia untuk melaju ke semifinal SEA Games 2025 harus kandas lebih cepat. Meski tampil spartan dan meraih…
Olahraga

Laga Penentu, Timnas U-22 Indonesia vs Myanmar U-22 Malam Ini

3 Mins read
IBTimes.ID – Menjelang akhir pekan, suhu persaingan sepak bola nasional kembali meningkat. Semua mata kini tertuju pada langkah timnas Indonesia U-22 yang…
Olahraga

Dwi Retno Wulan Ukir Sejarah, Sumbang Emas Perdana untuk Indonesia di MMA

1 Mins read
IBTimes.ID – Atlet putri Indonesia, Dwi Ani Retno Wulan, mengukir sejarah dengan menyumbangkan emas perdana bagi Merah Putih dari cabang Mixed Martial…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *