Ekonomi

Irfan Syauqi Beik: ZISWAF sebagai Solusi Permasalahan Ekonomi

1 Mins read

IBTimes.ID – Simposium Kawasan Timur Tengah dan Afrika 2025 kembali menghadirkan diskusi hangat di Aula Ar-Razzaq, Masjid Istiqlal Jakarta pada Selasa (26/8/25). Forum yang diinisiasi Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Timur Tengah & Afrika (PPIDK Timtengka) ini mempertemukan delegasi mahasiswa dengan para akademisi dan pakar.

Dalam sesi panel bertajuk “Masyarakat Islam”, hadir Irfan Syauqi Beik, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen sekaligus Guru Besar Ekonomi Keuangan Sosial Syariah IPB University, sebagai pembicara utama.

Dalam pemaparannya, Irfan Syauqi Beik menyampaikan akan pentingnya menghadirkan Islamic Economics sebagai solusi atas beragam persoalan ekonomi global maupun nasional. Dimana Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) memiliki peran strategis dalam menjawab tantangan ekonomi sekaligus mengentaskan kemiskinan.

“Bagaimana menghadirkan Islam Economics menjadi solusi dari permasalahan ekonomi? Salah satu jawabannya adalah dengan mengoptimalkan instrumen ZISWAF,” ujarnya.

Syauqi Beik menyebut, ada sejumlah agenda penting yang harus diperjuangkan, seperti memperkuat fungsi sosial industri keuangan syariah serta menjadikan fungsi sosial sebagai salah satu indikator kesehatan perbankan.

Ia juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi dunia saat ini, mulai dari dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan dan energi, pembiayaan target SDGs, hingga isu pengentasan kemiskinan. Menurut Syauqi Beik, perkembangan industri halal global juga merupakan peluang besar untuk mengintegrasikan ZISWAF dengan sektor keuangan syariah.

“Optimalisasi ZISWAF tidak hanya sebatas upaya jangka pendek dalam memenuhi kebutuhan sosial. “ZISWAF harus dipandang sebagai strategi pembangunan ekonomi nasional yang berkeadilan. Bila dikelola dengan baik, instrumen ini dapat menjadi motor penggerak utama terciptanya ekosistem ekonomi syariah yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing global,” jelasnya.

Syauqi Beik mengajak seluruh pihak untuk memperkuat sistem pengelolaan ZISWAF dengan desain program yang lebih impactful, peningkatan kapasitas SDM, serta pemanfaatan teknologi yang optimal. Ia juga menekankan pentingnya literasi keuangan syariah yang variatif serta kolaborasi lintas pemangku kepentingan.

Baca Juga  Perkuat Teologi al-Maun Berperspektif Perempuan, ITB Ahmad Dahlan Jakarta Teken MoU dengan Kemen UMKM dan UM Maluku

“Dengan dukungan yang semakin kuat dari pemerintah dan masyarakat, ZISWAF diharapkan dapat tampil sebagai solusi nyata menghadapi tantangan ekonomi sekaligus membuka jalan menuju kesejahteraan umat yang berkelanjutan,” pungkasnya.

(Budi/Soleh)

Related posts
Ekonomi

Perkuat Teologi al-Maun Berperspektif Perempuan, ITB Ahmad Dahlan Jakarta Teken MoU dengan Kemen UMKM dan UM Maluku

2 Mins read
IBTimes.ID – Dua perguruan tinggi Muhammadiyah, Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta dan Universitas Muhammadiyah (UM) Maluku, resmi menjalin kolaborasi…
Ekonomi

Menkeu Purbaya: Banyak WNI Kerja ke Luar Negeri Karena Kita Gagal Ciptakan Lapangan Kerja Domestik

1 Mins read
IBTimes.ID – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara terbuka mengakui bahwa tingginya jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di luar negeri…
Ekonomi

Pemerintah Siapkan Aturan Baru Ojol: Potongan Aplikasi dan Tarif Bakal Direvisi Total

1 Mins read
IBTimes.ID – Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan sinyal kuat bahwa regulasi ojek online (ojol) dan layanan transportasi berbasis aplikasi di Indonesia…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *