Berapa banyak orang sukses yang dahulu bukan siapa-siapa? Saya adalah salah satu dari jutaan orang yang terpukau dengan Jack Ma, salah satu orang terkaya di Tiongkok dan dunia, pendiri holding company Alibaba, yang di masa mudanya hanyalah pemuda buangan. Bahkan KFC pun tidak mau menerimanya. Dari 24 pelamar, 23 diterima. Hanya Jack Ma yang ditolak.
Sekalipun demikian, kisah sukses banyak kita temui pada orang-orang di sekitar kita. Banyak orang sukses di sekitar kita yang tak terbayangkan oleh kawan-kawan sekitarnya. Orang-orang itu ada yang menjadi manajer, bupati, walikota, rektor, direktur, menteri, bahkan presiden.
Orang-orang ini dulu mungkin hanya siswa SD yang sekolah dengan kaki telanjang. Mereka mungkin gagal tes masuk SMP atau SMA atau universitas negeri. Mereka mungkin pernah ditolak dalam jabatan tertentu karena dianggap tidak cukup kapabel.
Tapi orang-orang ini tahu bahwa rumus sukses itu sederhana, yaitu cukup sekali saja bangkit sebanyak apapun kegagalan yang ditemui. Ya, hanya cukup sekali!
Inilah yang bisa menjelaskan keberhasilan orang-orang seperti Jack Ma. Suatu kali dia menjelaskan rumus hidupnya: “Today is difficult. Tomorrow much more difficult. The day after tomorrow is beautiful. Most people die tomorrow evening”. (Artinya: Hari ini sulit. Besok lebih sulit lagi. Tapi lusa adalah hari yang indah. Sayangnya, banyak orang yang sudah mati besok malam).
***
Bagi orang-orang sukses, setiap hari adalah tantangan. Tak ada tantangan yang tidak berat. Semakin tinggi level kesuksesan yang diraih, tantangan itu menjadi semakin berat. Jalan ini terus menanjak. Di jalan menanjak ini banyak yang menyerah. Seperti daun di musim kemarau, mereka gugur satu demi satu.
Tapi bagi manusia seperti Jack Ma, mereka selalu bangkit setiap kali dihempaskan oleh masalah. Mereka tidak mau “mati” di malam ketika esok hari kebahagiaan datang bersama semburat matahari pagi.
Perbedaan antara orang gagal dengan orang sukses adalah tentang keyakinan akan masa depan. Orang-orang sukses meyakini bahwa lusa adalah hari yang indah. Selalu ada harapan di masa depan seberat apapun hari-hari yang sedang dihadapi.
Inilah juga, menurut saya, mengapa Allah melarang hamba-Nya berputus asa. Wa la tai’asu min rauhillah (Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah). Orang yang berputus asa adalah mereka yang mati di malam hari kedua.
Apakah kita akan mati besok malam hanya karena “tomorrow much more difficult”? Kalaupun kita menjawab “tidak”, jawaban itu mungkin tidak membuat kita menjadi Jack Ma. Tapi setidaknya kita tidak pernah menjadi hamba yang berputus asa dari rahmat Allah.
Jangan mati besok malam selelah apapun kita. Karena, lusa adalah hari yang indah.
Editor: Yahya