Akhlak

Jangan Ngaku Generasi Milenial Kalau Belum Melakukan Ini!

3 Mins read

Dewasa ini, peran milenial menjadi suatu topik yang cukup hangat diperbincangkan dari berbagai kalangan masyarakat. Bicara generasi milenial sepertinya tak lepas dari berbagai aspek mulai dari teknologi, pendidikan, maupun moral dan budaya. Tapi sebenarnya, siapakah generasi milenialitu? Apakah masyarakat benar-benar mengerti akan peranan anak-anak muda yang disebut sebagai generasi milenial itu?

Perlu kita ketahui bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa ini terdapat beberapa perkembangan, diantaranya perkembangan fisik, kognitif serta perkembangan kepribadian dan sosialnya.

Granville Stanley Hall seorang tokoh psikologi menyebutkan, bahwa fase remaja merupakan fase storm and stress. Pandangan ini menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa pergolakan yang dipenuhi oleh konflik dan perubahan suasana hati. Remaja seringkali mengalami pergolakan emosi yang tinggi, diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan psikis yang bervariasi.

Seiring berkembangnya zaman dan teknologi semakin banyak pula perilaku-perilaku remaja yang menyimpang dari norma sosial. Diantaranya perilaku vandalisme, merokok yang membuat candu, konsumsi minuman keras, konsumsi obat-obatan terlarang/narkoba, seks diluar nikah, kekerasan dalam pacaran, tawuran dan perilaku perundungan.

Belum lagi, viral di berbagai media sosial yang mempertontonkan perilaku remaja milenialyang jauh dari kata bermoral. Salah satunya ­­perilaku nge-prank orang lain dengan maksud untuk mencari popularitas. Di samping itu, maksud lainnya ialah untuk memperbanyak followers Instagram atau memperbanyak jumlah subscriber akun Youtubenya.

Hal ini disebabkan, antara lain oleh kurangnya edukasi, kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua serta lingkungan yang tidak kondusif sehingga mendorong remaja untuk keluar dari rambu-rambu norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu, banyak remaja yang mengalami demoralisasi akhlak/kemerosotan akhlak. Demoralisasi akhlak pada remaja juga bisa disebabkan oleh faktor tontonan, hiburan, dan kecerdasan bermedia sosial yang rendah

Baca Juga  Membumikan Akidah, Mewujudkan Islam Rahmatan lil 'Alamin

Generasi Milenial: Bagaimana Seharusnya?

Pertama, seorang remaja diharapkan menjadi agen perubahan sosial (agent of social change). Dalam artian, seorang remaja dapat memberikan manfaat teruntuk lingkungan sekitarnya, terkhusus untuk dirinya sendiri. Sebagaimana pepatah arab mengatakan “Likulli marhalatin mutaqallabatuha, likulli marhalatin muqtadhayyatuha, wa likulli marhalatin rijaaluha.”

Artinya: “setiap masa ada tuntutannya, setiap masa ada konsekuensinya, dan setiap masa ada pelaku sejarahnya”. Seorang remaja diharapkan menjadi pelaku sejarah yang dapat menerima konsekuensi dan tuntutan, baik dari dalam maupun dari luar individu agar dapat memberikan manfaat untuk lingkungan sekitar.

Kedua, remaja dituntut untuk memiliki jiwa leadership atau istilah lainnya “subbânul yaum rijālul ghad”. Artinya (pemuda masa kini, pemimpin di masa mendatang). Seorang remaja diharapkan memiliki sifat kepemimpinan yang baik dan matang, agar dapat menjalani kehidupan dengan baik.

Ketiga, kekuatan moral (moral force) atau dalam istilah lainnya yaitu “nahnu ad-du’āt qobla kulli sya’iin” (kami adalah penyeru sebelum segala sesuatu). Menjadi penyeru dalam berbuat baik dan mencegah pada hal-hal yang munkar atau yang dilarang oleh aturan agama dan norma sosial.

Jika kita flashback ke zaman Rasulullah SAW dan setelahnya, banyak kita ketahui peran para remaja dengan usianya yang masih muda dan kiprahnya sangat luar biasa. Diantaranya; Zaid bin Tsabit di usia 13 tahun menjadi penulis wahyu, Zubair bin al-Awwam usia 15 tahun menjadi pengawal Rasulullah, Thalhah bin Ubaidillah usia 16 tahun menjadi panglima perang, Sa’ad bin Abi Waqash usia 17 tahun menjadi pasukan perang.

Adapun Muhammad al-Qosim usia 17 tahun menjadi penakluk India, Usamah bin Zaid usia 18 tahun menjadi  panglima perang, Atab bin Usaid 18 tahun Gubernur Makkah. Selain itu, terdapat pula Abdurrahman an-Nashir usia 21 tahun menjadi pakluk Andalusia, Muhammad al-Fatih usia 22 tahun menjadi penakluk Konstantinopel, dan masih banyak yang lainnya.

Baca Juga  Karakter Hanif: Keistikamahan dalam Kebaikan

Kiat Menjadi Pribadi yang Unggul

Menjadi remaja atau generasi milenial yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan peranannya di masyakarat tentunya harus memiliki akhlak yang baik, dan pribadi yang unggul. Berikut kiat untuk menjadi remaja yang baik dan pribadi yang unggul:

Pertama, the best appearance (penampilan/kecakapan yang baik). Seorang remaja harus memiliki cara berpenampilan, cara berpakaian, dan cara berkomunikasi yang baik. Kedua, the best attitude (sikap yang baik). Memiliki kemampuan berpikir positif dan proaktif. Ketiga, the best achievement (prestasi yang baik); outstanding result (menjadi orang yang di atas rerata orang pada umumnya) dan; extra-ordinary process (menjadi orang yang di luar kebiasaan) dalam artian memiliki kebiasaan yang positif .

Ketiga hal tersebut akan membantu seorang remaja menjadi pribadi yang unggul, memiliki akhlak yang mulia, dapat diterima oleh masyarakat dan sesuai dengan norma sosial, serta terhindar dari perilaku-perilaku yang menyimpang.

Wallahu a’lam

Editor: Nirwansyah/Nabhan

Avatar
7 posts

About author
Asisten Dosen Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Articles
Related posts
Akhlak

Mentalitas Orang yang Beriman

3 Mins read
Hampir semua orang ingin menjadi pribadi yang merdeka dan berdaulat. Mereka ingin memegang kendali penuh atas diri, tanpa intervensi dan ketakutan atas…
Akhlak

Solusi Islam untuk Atasi FOPO

2 Mins read
Pernahkan kalian merasa khawatir atau muncul perasaan takut karena kehilangan atau ketinggalan sesuatu yang penting dan menyenangkan yang sedang tren? Jika iya,…
Akhlak

Akhlak dan Adab Kepada Tetangga dalam Islam

3 Mins read
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis berikut ini: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds