IBTimes.ID – Seorang Ustadz di sebuah Pesantren di Sragen yang tergabung dalam relawan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Sragen turut memakamkan jenazah Covid-19 yang beragama Katholik. Hal tersebut terungkap setelah beredar sebuah foto pemakaman Covid-19 di media sosial.
Dalam foto tersebut, di sebelah makam terlihat pendeta berjubah putih dengan selempang ungu, berdiri di depan makam dan menggenggan Al Kitab. Di sisi lain dalam foto, terlihat seorang petugas pemakaman mengenakan helm bertuliskan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) dan Lazismu Sragen.
Hal tersebut bukan yang pertama dilakukan oleh MCCC. Sebelumnya, MCCC Kudus juga sempat viral ketika salah satu foto pemakamannya tersebar di media sosial. Pasalnya, dalam peti yang dimakamkan secara protokol Covid-19 oleh MCCC Kudus tersebut terdapat lambang Salib yang cukup besar.
Tim Kamboja
Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, pemakaman tersebut terjadi pada hari Rabu, (12/5), satu hari menjelang Hari Raya Idul Fitri oleh Tim Kamboja MCCC Sragen. Sartono, Koordinator Divisi Tanggar Darurat, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi MDMC Sragen sekaligus koordinator Tim Kamboja MCCC Sragen menyebut bahwa orang yang menggunakan helm tersebut adalah Ustadz Ilham Taufiq. Sementara jenazah tersebut berasal dari Sragen Wetan.
Sartono berkisah, pemakaman dilaksanakan dari pukul setengah sepuluh pagi hingga setengah dua belas siang. “Untuk tim kami ada 5 personil yang terlibat dalam pemakaman tersebut. Kebetulan yang masuk di foto itu adalah seorang ustadz di sebuah pondok, jadi ada relawan kami yang berprofesi sebagai ustadz,” kisahnya.
Menurut keterangan Sartono, dari lebih dari 300 kali pemakaman, pihaknya telah melakukan pemakaman jenazah covid-19 non muslim sebanyak 14 kali dan mendapatkan sambutan yang baik dari semua pihak.
“Apresiasi dari warga non muslim bagus. Mengapresiasi dan justru berterima kasih. Tidak ada suara sumbang. Dari warga muslim sendiri pun sama, tidak ada yang komentar negatif,” pungkasnya.
Pemakaman di foto yang viral tersebut, menurut Sartono merupakan pemakaman ke-45 untuk bulan Ramadhan dan yang terakhir sebelum Idul Fitri. Foto tersebut adalah pemakaman ke-181 yang dilaksanakan oleh Tim Kamboja MCCC. Hingga Rabu (30/6), pihaknya sudah memakamkan 317 jenazah dengan protokol kesehatan Covid-19.
Menurut Sartono, Tim Kamboja MCCC Kabupaten Sragen yang dia pimpin mayoritas adalah relawan MDMC dan personil yang aktif di dalamnya ada 15 orang.
Bekerja Dengan Totalitas
Dari 317 pemakaman Covid-19 yang pernah dijalankan hingga saat ini,, Tim Kamboja MCCC Kabupaten Sragen memakamkan jenazah Covid-19 tidak kenal waktu.
“Kami pernah lakukan pemakaman dari segala macam waktu. Mulai dari waktu dhuha, dzuhur, ashar, maghrib, setelah isya’, tengah malam, dini hari. Bahkan jelang Idul Fitri kemarin kami dua kali pemakaman yaitu jam 12 malam dan setelah shubuh selesai menjelang sholat Id,” ujar Sartono.
Pemakaman Covid-19 terbanyak yang pernah terjadi di Sragen dalam satu hari berjumlah 10 kali, yaitu pada tanggal 21 Mei 2021. Dari 10 pemakaman itu, 8 diantaranya dilakukan oleh Sartono dan kawan-kawannya. Mereka juga pernah memakamkan jenazah dengan bobot tubuh kurang lebih 200 kg. Ditambah berat peti yang besar serta untuk mengangkatnya dibutuhkan hingga 12 orang relawan. Itu dilakukan di siang hari saat bulan Ramadhan.
Keberadaan Tim Kamboja MCCC Kabupaten Sragen, terbukti mampu menjadi solusi bagi masalah pemakaman jenazah warga dengan protokol Covid-19. Tidak banyak orang yang dengan penuh kerelaan membantu warga dengan melaksanakan aktifitas beresiko tinggi ini. Mereka adalah para pahlawan yang bekerja dalam sunyi.
Reporter : Yusuf