Akhlak

Kado Langit untuk Guru: Kemuliaan para Pendidik

3 Mins read

Biasanya, para guru mendapatkan kado yang bermacam-macam dari anak didiknya. Ada yang memberi hadiah berupa sabun, roti, baju, peniti emas, hingga ada yang diberangkatkan umrah oleh pengelola pendidikan atas pengabdiannya dalam bidang pendidikan. Semua kado tersebut untuk memberikan motivasi meningkatkan kinerja pendidik demi mencapai tujuan pendidikan yang ingin dicapai untuk perwujudan orang berilmu di dunia hingga wujudkan kemuliaan di muka bumi. 

Hadiah yang diberikan kepada orang-orang yang mengabdikan diri sebagai pendidik barangkali tidaklah besar nilainya. Namun ia sangat memberikan makna yang berarti untuk mereka, yaitu sebuah penghargaan dan penghormatan.

Teori Maslow menegaskan, bahwa manusia membutuhkan penghargaan dan aktualisasi diri. Manusia juga membutuhkan kebutuhan primer (makan, minum, tempat tinggal) dan sekunder (mobil). Tentu saja, manusia membutuhkan kasih sayang, hingga hasrat memiliki keturunan.

Para guru yang ikhlas dalam mendidik tidak membutuhkan penghargaan. Namun mereka wajib untuk dihargai dan diperhatikan hidupnya, karena tanggung jawab yang mereka pikul sangat berat. Mereka dituntut menjadi sosok yang diharapkan mampu mengubah peserta didik menjadi orang berilmu dan pribadi yang lebih baik lagi.

Kado Untuk Para Guru

Dalam Islam, seorang guru memiliki tugas untuk membentuk anak didik menjadi pribadi yang mulia. Pribadi mulia yang dituju adalah kepemilikan akhlak dan adab yang tinggi. Pribadi mulia tersebut tercermin dalam hubungan anak didik, Tuhannya, pendidik, teman, lingkungan sekitar sekolah, serta keluarga. 

Bisa kita bayangkan bagaimana beratnya tanggung jawab mereka mewujudkan tujuan pendidikan di atas. Bukan hanya itu saja, mereka dituntut untuk mengajari anak membaca, menulis, berpikir, hingga mendidik. Guru juga dituntut untuk membentuk mereka menjadi manusia mulia yang berkembang secara kognitif, psikomotorik, dan afektifnya. Dengan kerja keras serta susah payah, mereka berusaha mewujudkan cita-cita tersebut.

Baca Juga  Psikologi Islami (1): Dilema Psikologis dalam Penguatan Karakter

Para pendidik muslim adalah orang-orang yang memiliki kemauan dan perhatian kepada generasi muda. Di pundak merekalah terletak kebaikan dan kerusakan suatu masyarakat. Seandainya guru melaksanakan kewajibannya mendidik dengan penuh keikhlasan berharap ridho Allah, mengarahkan anak didik hingga paham dan mengamalkan Islam secara berakhlak, memaksimalkan potensi anak didik, maka mereka akan memperoleh kado istimewa dari Tuhan. Tiga kado istimewa tersebut meliputi:

Guru Mendapatkan Ampunan Allah SWT

Rasulullah SAW pernah bersabda, ”Segala sesuatu akan memintakan ampunan kepada seorang pendidik yang mengajarkan kebaikan, bahkan ikan-ikan yang ada di laut pun ikut memintakan ampunan baginya.” (HR. At-thabary).

Pendidik muslim yang ikhlas mendidik dan mendidik dengan baik akan mendapat balasan yang baik pula dari anak didiknya. Mereka akan selalu mengingat kebaikan sang guru yang telah memberikan ilmu dan mendidik mereka berbagai keterampilan, mendoakan, meminta ampunan bagi gurunya agar senantiasa diberi kesehatan dan kebugaran sehingga dapat berbagi ilmu untuk terus mendidik.

 Bahkan menurut hadis di atas, bukan hanya anak didik yang mendoakan mereka, ikan-ikan di laut pun turut mendoakan mereka yang dengan tulus membimbing serta membawa anak didiknya ke jalan yang baik. Subhanalah. 

Allah Memuliakan dan Mengangkat Derajatnya

Allah SWT sudah berjanji akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan,

يَرۡفَعِ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مِنۡكُمۡ ۙ وَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡعِلۡمَ دَرَجٰتٍ

“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan dengan beberapa derajat.” (QS. al-Mujadalah 11).

Dalam hadisnya, Rasulullah SAW menegaskan bahwa ulama adalah pewaris para nabi,

إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ

(HR. At-Tirmidzi)

Orang-orang berilmu yang beriman dan mengamalkan ilmunya memiliki kedudukan yang sama dengan para nabi. Keistimewaan yang diberikan Tuhan kepada ahlul ilmi dimuliakan dan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.

Baca Juga  Problematika Perilaku Melampaui Batas Manusia

Kemuliaan yang diberikan Tuhan di dunia berupa dihormati oleh manusia, tidak direndahkan martabatnya, diberi fasilitas untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat buat orang banyak, hingga diberi kedudukan. Bahkan Tuhan memberikan kelebihan rezeki untuk menopang hidupnya.

Di akhirat kelak, kemuliaan yang diberikan yakni ditempatkannya mereka pada tempat yang terhormat yakni surga, tempat yang diidam-idamkan oleh seluruh kaum muslimin. 

Mendapat Pahala Jariyah Setelah Wafat 

Hadis masyhur menegaskan, bahwa orang yang sudah meninggal dunia terputus amalnya kecuali tiga hal: yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya. Hadis ini menegaskan bahwa orang jika sudah meninggal dunia tidak bisa lagi menambah amal, Allah sudah mencukupkan usahanya tersebut selama hidup di dunia. 

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diajarkan oleh seseorang lalu diamalkan oleh orang lain. Maka tatkala orang yang mengajarkan ilmu tersebut meninggal, maka orang yang sudah meninggal tersebut akan menikmati hasil kerja kerasnya di dunia kelak di akhirat.

Ilmu yang bermanfaat bukan saja ilmu yang diajarkan lalu diamalkan oleh orang lain, tetapi mereka yang memiliki ilmu agama yang benar lalu mengamalkan ilmunya tersebut termasuk al-ilmu yuntafa’u bihi (ilmu yang bermanfaat). Bahkan di antara keistimewaan dari al-ilmu yuntafa’u bihi dapat menghentikan azab kubur bagi mereka yang mengamalkan ilmunya.

***

Sejatinya para guru dapat meluruskan niat, agar mencari ridho Tuhan dalam mendidik anak bangsa. Jika salah pasang niat, niat mengajar hanya semata-mata untuk duniawi tanpa memikirkan orientasi akhirat, maka kelak Allah tentu tidak akan memberikan ganjaran pahala akhirat, hanya pahala kontan di dunia saja yang didapat. 

Barangkali tiga kemuliaan di atas sebagai kado ulang tahun untuk guru-guru, semoga semakin semangat untuk terus berkarya, mencerdaskan anak bangsa, untuk meraih kemuliaan dunia akhirat. Wallahu a’lam.

Editor: Shidqi Mukhtasor
Avatar
1 posts

About author
Penulis
Articles
Related posts
Akhlak

Mentalitas Orang yang Beriman

3 Mins read
Hampir semua orang ingin menjadi pribadi yang merdeka dan berdaulat. Mereka ingin memegang kendali penuh atas diri, tanpa intervensi dan ketakutan atas…
Akhlak

Solusi Islam untuk Atasi FOPO

2 Mins read
Pernahkan kalian merasa khawatir atau muncul perasaan takut karena kehilangan atau ketinggalan sesuatu yang penting dan menyenangkan yang sedang tren? Jika iya,…
Akhlak

Akhlak dan Adab Kepada Tetangga dalam Islam

3 Mins read
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis berikut ini: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds