Kesan Negatif Karl Marx
Mendengar nama Karl Marx bagi sebagian orang mungkin dianggap sangat mengerikan. Ketika menyebut Karl Marx, tidak sedikit orang yang langsung tertuju kepada ateisme. Tanpa adanya alasan yang kuat menyertai mengapa label ateis dilekatkan kepadanya.
Tetapi, yang menjamur dan banyak ditemukan justru demikian. Sehingga, rasa alergi terhadap Karl Marx dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya (semisal buku-bukunya) menjadi konkrit.
Hanya orang-orang tertentu yang dengan lapang hati mau membaca dan menelisik lebih jauh tentang Karl Marx beserta latar belakangnya. Di Indonesia sendiri, tidak banyak orang yang menjelajahi buku-bukunya.
Kaitan Karl Marx dengan Komunisme
Alasan pertama yang bisa dikemukakan atas fenomena itu mungkin karena kelindan erat Karl Marx dengan komunisme. Sementara, di tanah air tercinta ini, komunisme menjadi semacam momok yang menakutkan.
Kita bisa menarik kesimpulan ini dari kejadian berdarah pada 1965. Maka, setelah kejadian itu, apa-apa yang berkelindan erat dengan komunisme harus ditumpaskan. Ditambah lagi dengan propaganda yang didengungkan oleh Orde Baru.
Ketidakpahaman atas itu yang turun temurun dan menjadi menjadi prasangka buruk terhadap komunisme. Dari itu, Karl Marx mendapat tempiasnya juga dari kejadian berdarah atas nama komunisme itu.
Lantas, menjadi sangat urgen hadirnya sebuah buku yang mengulas secara singkat siapa sejatinya Karlx Marx. Tidak hanya latar belakang kehidupannya, lebih dari itu bagaimana pola pikir yang dibangun.
Sususan teori ilmiah Karlx Marx, baik sebagai filsuf maupun sebagai ekonom. Gagasan yang dibangun Karl Marx sendiri memiliki jalan yang sangat panjang. Juga merupakan hasil pengamatan terhadap realias sekitar di mana Karlx Marx hidup dan tumbuh dengan pemikiran-pemikirannya.
Pengantar Singkat
Buku ini bisa dianggap sebagai pengantar singkat mengenalnya lebih jauh. Di dalamnya, sedikit banyak dibahas teori-teori dan gagasan darinya. Buku ini tidak lalu mutlak menjelaskan biografinya seorang.
Di sini juga disinggung bagaimana pengaruh sahabatnya, Friederich Engels terhadap Karlx Marx. Dari itu, bisa dilacakkan orang-orang yang juga berpengasuh terhadap pemikiran Karlx Marx nantinya. Ia sendiri dianggap sebagai pemuda pengikut Hegel.
Pada fase di mana ia baru saja berpindah ke Berlin, ia menulis surat untuk ayahnya dan menyatakan sedang menggeluuti filsafat yang sedang marak. Tidak lain adalah filsafat Hegel yang mana Hegel sendiri mengajarr di Universitas Berlin sejak 1818.
Pengaruh dari Hegel ini yang terus membayang-bayangi Karlx Marx, meski tidak bisa dimungkiri juga banyak kritik-kritik Marx sendiri terhadap Hegel (hlm.33).
Kapital: Sebuah Karya Monumental
Yang tidak boleh dilupa ketika membahas Karlx Marx tidak lain adalah karya monumentalnya. Magnum-opus darinya berupa buku yang masih banyak menjadi rujukan sampai saat ini, yakni Kapital.
Dalam Kapital, Marx menyajikan konsepsi ekonominya dengan sangat penghabisan, tetapi bukan berarti selesai. Ia juga hanya menyaksikan jilid pertamanya diterbitkan. Jilid kedua dan ketiga dipublikasikan oleh karibnya, Friederich Engels. Semetara jilid keempat disusun oleh seorang sosialis Jerman bernama Kautsky dengan judul Theoris of Surplus Value.
Namun, untuk membaca Kapital sendiri tidak mudah. Perlu membaca buku-buku Marx yang telah ditulis jauh sebelumnya untuk memahami beberapa jilid Kapital. Kesulitan dalam memahmi apa yang ditulis oleh Marx juga merupakan alasan tidak banyak yang menikmatinya.
Hanya orang-orang tertentu dan dengan cermat dapat memahmi pemikiran Marx. Dari itu pula, gagasan-gagasan dari Marx ini mengundang banyak interpretator.
Dari buku yang tipis ini, kita dapat memberi penilaian terhadap gagasan-gagasan Marx, meski tidak sepenuhnya. Paling tidak, bisa diketahui terlebih dahulu bagaimana jalan dan bangunan pikirannya.
Bukan semata-mata menolak apa yang berhubungan erat dengan Marx sendiri. Sebab, dalam kajian ilmiah, penolakan-penolakan juga harus disertai dengan argumentasi logis. Maka, mengenal Marx dengan pengantar yang singkat saya rasa cukup.
Meski, patut dicatat pula, banyak buku-buku yang menulis tentangnya. Penulis buku ini menyebut bisa sampai ribuan buku yang membahas tentang Karlx Marx. Untuk membaca hidupnya, perlu untuk menengok Karl Marx: His Life and Thought-nya McLellan.
Jika pemikirannya secara terpisah dari hidupnya bisa menggunakan buku Robert Tucker Philosophy and Myth in Karl Marx. Dan buku ini, hanya sebagai pengantar singkat dan usaha mengenal Karl Marx.
Editor: Rozy