News

Keberagaman Bukan Hanya Soal Kerukunan, tapi Juga Penegakan Hak Konstitusi

2 Mins read

IBTimes.ID, Yogyakarta – Koordinator Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan GUSDURian, Jay Akhmad, menyebut keberagaman bukan sekadar soal kerukunan. Lebih dari itu, keberagaman juga berkaitan erat dengan penegakan hak konstitusi bagi setiap warga negara.

“Keberagaman tidak hanya soal kerukunan, tapi bicara soal keberagaman adalah soal penegakan hak konstitusi warga negara,” ujar Jay pada (12/11/24).

Merujuk pada pemikiran KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Jay menyampaikan, keberagaman sejatinya adalah bagian dari upaya mewujudkan perdamaian. Tetapi, perdamaian yang benar hanya dapat dicapai jika disertai keadilan.

“Bicara soal perdamaian, perdamaian tanpa keadilan adalah ilusi. Dan keadilan kita lakukan dengan penegakan hak konstitusi,” jabarnya.

Jay, mencontohkan berbagai insiden terkait penolakan rumah ibadah yang masih terjadi di Indonesia. Menurutnya, persoalan ini menunjukkan tantangan yang belum tuntas dalam penegakkan beragama dan berkeyakinan di Indonesia.

“Padahal jelas Undang-Undang Dasar kita menjamin kebebasan beragama bagi para pemeluk-pemeluknya. Dan ini menjadi tantangan kita ke depan bagaimana situasi ini terus bisa kita sikapi sehingga masyarakat Indonesia bisa menjalankan ibadahnya dengan tenang,” jabarnya.

Sebagai upaya menyuarakan nilai-nilai toleransi, Jaringan GUSDURian menggelar Festival Beda Setara atau Best Fest. Festival ini merupakan rangkaian acara yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional yang jatuh pada 16 November 2024 sekaligus memperingati Haul ke-15 Gus Dur. Festival ini, lanjut Jay, akan berlangsung selama satu minggu, 10-16 November 2024 di berbagai titik di kampus UIN Sunan Kalijaga, bertujuan untuk merayakan keberagaman dan mempromosikan toleransi di Indonesia.

Selain menjadi peringatan bagi Gus Dur, festival ini juga menjadi ruang untuk belajar dan berdialog tentang keberagaman antarumat beragama. Salah satu rangkaian dalam festival ini adalah Pasar Bestari, yang tidak hanya berfungsi sebagai ruang transaksi ekonomi, tetapi juga sebagai wadah untuk dialog rasa dan keberagaman antar masyarakat.

Baca Juga  Para Ahli Akan Diskusikan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Simposium Best Yogyakarta

“Pasar Bestari tidak hanya sebagai ruang transaksi ekonomi, tapi juga bagaimana dialog rasa dan dialog keberagaman muncul di pasar,” tambah Jay.

Selama festival, akan ada berbagai kegiatan menarik, antara lain Forum Belajar, yang memberikan kesempatan kepada kaum muda dan pelajar untuk mendalami berbagai tradisi dan keyakinan agama dan keyakinan yang ada di Indonesia, termasuk Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Katolik, dan Konghucu. Forum ini akan berlangsung setiap sore, 11-15 November 2024, di mana peserta bisa belajar langsung dari para praktisi dan tokoh agama.

Festival Beda Setara juga akan menampilkan Panggung Budaya dan Bioskop Rakyat, yang menyajikan film-film bertemakan keberagaman dari berbagai agama. Melalui pemutaran film ini, diharapkan publik dapat memahami lebih dalam tentang agama-agama yang berbeda dan mengembangkan empati terhadap sesama.

“Kita hadirkan agar khalayak publik bisa melihat dan belajar bersama tentang apa itu agama-agama di luar dirinya,” ucapnya.

Puncak acara festival ini adalah Simposium Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, yang mengundang civitas akademika dari UIN dan perguruan tinggi lain, serta praktisi keberagaman untuk berdiskusi dan berbagi pemikiran tentang bagaimana menjaga kebebasan beragama di Indonesia.

“Sebagai upaya kita untuk terus memperjuangkan bagaimana hak konstitusi beragama masyarakat Indonesia itu terus terjaga,” terangnya.

Tak kalah menarik, akan ada Pameran “Sengketa Rumah Tuhan”, yang mengangkat isu sengketa tempat ibadah dan bagaimana permasalahan tersebut bisa mengganggu keharmonisan antar umat beragama. Pameran ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga rumah ibadah sebagai simbol keberagaman.

Avatar
1457 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

28.536 Guru PAI di Sekolah Ikuti PPG 2024 untuk Tingkatkan Kompetensi dan Kesejahteraan

1 Mins read
IBTimes.ID, Jakarta (20/12/24) – Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, telah sukses melaksanakan Pendidikan Profesi…
News

Adaptif Terhadap Zaman, Dosen Ilmu Komunikasi UNY Adakan Pelatihan Pelayanan Prima di PCM Depok Sleman

2 Mins read
IBTimes.ID – Menghadapi perubahan era yang berjalan sangat cepat dan dinamis, serta membutuhkan adaptasi yang juga cepat, diperlukan keahlian khusus untuk menghadapi…
News

Festival Moderasi Keindonesiaan: Menyemai Moderasi Beragama di Kalangan Milenial dan Gen-Z

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta (15/12/24) — Yayasan Pegiat Pendidikan Indonesia (PUNDI) bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan acara Festival Moderasi Keindonesiaan yang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds