IBTimes.ID – Situs kilang minyak milik Arab Saudi kembali menjadi target serangan udara kelompok pemberontak Houthi di Yaman pada Minggu (7/3).
Houthi di Yaman menembakkan belasan rudal dan pesawat tak berawak (drone) ke situs kilang minyak terbesar Saudi di Ras Tanura dan beberapa fasilitas militer kerajaan di Dammam, Asie, dan Jazan.
Dilansir dari CNN, juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengatakan pihaknya telah menembakkan 14 drone dan delapan rudal balistik dalam operasi besar “ke jantung Arab Saudi.” Situs minyak Ras Tanura merupakan kilang minyak di lepas pantai terbesar Saudi yang terletak di Provinsi Timur, Teluk Persia. Lokasi itu merupakan pusat sebagian besar produksi dan ekspor perusahaan minyak Saudi, Aramco.
Kilang minyak Ras Tanura juga terletak hanya beberapa kilometer dari instalasi minyak Saudi lainnya yang menjadi target serangan pada 2019. Insiden pada 2019 ini memicu Saudi menutup sementara setengah produksi minyak mentah hingga menyebabkan harga minyak dunia melonjak drastis.
Pada Senin (8/3), koalisi pimpinan Saudi menuturkan berhasil mencegat 12 drone bersenjata yang ditargetkan ke “sasaran sipil” tanpa menjelaskan lokasinya. Koalisi militer itu juga mengatakan pihaknya berhasil menangkis dua rudal balistik yang mengarah ke Jazan.
Pecahan peluru dari dua rudal balistik itu dilaporkan jatuh di dekat kompleks perumahan di Dhahran yang digunakan Aramco.
Kemhan Saudi menegaskan tidak ada korban atau kerusakan akibat serangan belasan drone dan rudal itu. Namun, serangan ke salah satu situs minyak terbesar di dunia itu mendorong harga minyak mentah Brent melonjak di atas US$70 per barel, level tertinggi sejak Januari 2020.
Juru bicara Kemhan Saudi Kolonel Turki al-Maliki, mengatakan negara kerajaan akan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi aset nasionalnya. Al-Maliki memaparkan koalisi militer telah meluncurkan serangan udara terhadap sejumlah situs militer Houthi di Sanaa dan wilayah Yaman lainnya pada Minggu.
Rekaman video yang tersebar di media Saudi memperlihatkan asap putih mengepul tebal tak lama setelah ledakan besar terdengar hingga mengguncang ibu kota Yaman yang diduduki pemberontak Houthi tersebut.
Reporter: Yusuf