IBTimes.ID – Paus Fransiskus mendarat di Irak pada Jumat (5/3) dalam kunjungan kepausan pertamanya.
Paus menegaskan kepergiannya ke Irak adalah sebagai peziarah perdamaian dan akan bertemu ulama terkemuka di sana, Ayatollah Ali Sistani. Selain itu, Paus juga akan menghibur komunitas Kristen kuno di Irak dan memperdalam dialog dengan tokoh-tokoh agama.
Pria berusia 84 tahun itu bertolak dari Roma pada Jumat pagi, dan akan singgah di Irak selama empat hari. Ini adalah pertama kalinya Paus Fransiskus keluar negeri sejak pandemi Covid-19.
“Saya senang melanjutkan perjalanan. Perjalanan simbolis ini merupakan kewajiban ke tanah yang telah menjadi martir selama bertahun-tahun,” katanya kepada para wartawan di pesawatnya.
Dilansir dari kompas, saat pesawatnya mendarat pukul 13.55 waktu setempat, ia disambut Perdana Menteri Mustafa Al Kadhemi. Bendera Vatikan dan Irak pun berkibar di Bandara Internasional Baghdad.
“Dengan cinta dan perdamaian, rakyat dan Pemerintah Irak menyambut Sri Paus Fransiskus dan menegaskan kembali kedalaman ikatan kemanusiaan ini,” ujar Kadhemi menjelang kedatangan Paus.
Paus Fransiskus sudah disuntik vaksin Covid-19. Sedangkan Irak sedang dilanda gelombang kedua virus corona dengan lebih dari 5.000 kasus dalam sehari.
“Saya akan ikuti arahan dan tidak berjabat tangan dengan semua orang. Tetapi saya tidak mau terlalu berjarak,” kata Paus Fransiskus jelang kedatangannya, dikutip dari AFP.
Di Irak, Paus asal Argentina itu akan memimpin lebih dari enam kebaktian di gereja-gereja yang porak poranda, stadion yang direnovasi, serta lokasi-lokasi terpencil. Jumlah pengunjung bakal dibatasi dan diharuskan menjaga jarak.
Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini bersikeras melakukan kunjungan ke Irak, meski konflik di negara itu melonjak lagi.
Dalam beberapa pekan terakhir serangan roket menewaskan tiga orang. Menjelang kedatangan Paus Fransiskus, satu kelompok bayangan yang mengeklaim serangan roket baru-baru ini mengatakan, akan menghentikan semua aktivitas militer selama kunjungannya.
Agenda Paus mengunjungi otoritas tertinggi Syiah Irak, disambut dengan spanduk bertema pertemuan menara kubah dengan lonceng gereja di penjuru Najaf, kota tempat tinggal Sistani. Ia dijadwalkan akan berada di Irak hingga Senin (8/3)
Reporter: Yusuf