IBTimes.ID – Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkan bahwa akan terjadi gerhana bulan total di Indonesia pada hari Rabu, 14 Syawal 1442 H bertepatan dengan 26 Mei 2021 M.
Menurut Majelis Tarjih, gerhana penumbral terjadi mulai pukul 15.47 WIB. Gerhana sebagian mulai pukul 16.44 WIB. Gerhana total mulai pukul 18.11 WIB. Tengah gerhana mulai pukul 18.18 WIB. Gerhana total berakhir pada pukul 18.25 WIB. Gerhana sebagian berakhir pada pukul 19.52 WIB. Sedangkan gerhana penumbral berakhir pukul 20.49 WIB.
Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah mengimbau pimpinan dan warga Muhammadiyah untuk melaksanakan ibadah shalat gerhana bulan atau shalat khusuf serta melakukan pengamatan gerhana bulan.
Di sisi lain, mengingat masih dalam suasana pandemi, Majelis tersebut juga mengimbau agar shalat gerhana tersebut dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang disarankan adalah sebagai berikut:
Pertama, bagi masyarakat yang di sekitar tempat tinggalnya ada penularan Covid-19, shalat gerhana dapat dilaksanakan di rumah masing-masing bersama keluarga.
Kedua, bagi masyarakat yang di sekitar tempat tinggalnya tidak ada penularan Covid-19,
shalat gerhana dapat dilaksanakan di masjid, musala, langgar, atau tempat lainnya
yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Shalat gerhana yang dilaksanakan di masjid, musala, langgar, atau tempat lainnya
harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, antara lain:
- Masjid, musala, langgar, atau tempat shalat gerhana lainnya harus bersih dan steril.
- Hanya boleh diikuti oleh jamaah yang bertempat tinggal di sekitar masjid, musala, langgar, atau tempat shalat lainnya.
- Batas maksimal jumlah jamaah adalah 30% (atau maksimal ±50 orang) dari kapasitas masjid, musala, langgar, atau tempat shalat lainnya.
- Anak-anak, lansia, orang yang sedang sakit dan orang yang memiliki penyakit comorbid tidak dianjurkan mengikuti shalat gerhana berjamaah di masjid, musala, langgar, atau tempat shalat lainnya.
- Sudah berwudu dan memakai masker sejak dari rumah.
- Memakai dan atau membawa peralatan shalat sendiri.
- Menjaga jarak dan tidak berkerumun.
- Mengukur suhu tubuh serta mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer sebelum masuk masjid, musala, langgar, atau tempat shalat lainnya.
- Shalat dengan saf berjarak dan tetap memakai masker.
- Shalat dilakukan dengan durasi yang tidak terlalu panjang dengan cara memilih bacaan surah al-Qur’an yang lebih pendek daripada pilihan surah panjang yang dituntunkan pada shalat gerhana dalam situasi normal.
- Khutbah dilakukan secara ringkas.
- Jamaah kembali ke rumah masing-masing secara tertib dan tidak menimbulkan kerumunan.
Ketiga, bagi masyarakat yang melakukan pengamatan gerhana bulan hendaknya tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 seperti mengukur suhu tubuh sebelum masuk lokasi, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jaga jarak, tidak berkerumun dan lain-lain.
Reporter : Yusuf